***
Referensi:
- VOA Indonesia. (2021, Maret 9). Cancel culture marak di AS, bagaimana di Indonesia? VOA Indonesia. Diakses dari https: Â //www. Â voaindonesia. Â com/a/cancel-culture-marak-di-as-bagaimana-di-indonesia-/5806176. Â html
- News.com.au. (2024, Januari 18). Experts sound alarm as Indonesia’s controversial blasphemy law bites again. News.com.au. Diakses dari https:  //www.  news.  com.  au/travel/destinations/asia/bali/experts-sound-alarm-as-indonesias-controversial-blasphemy-law-bites-again/news-story/da457660176ee84798e306503c8aeb8c
- Syahada, U. I. N. (2023). Dampak cancel culture terhadap kebebasan berekspresi di Indonesia. Jurnal UIN Syahada. Diakses dari https: Â //jurnal. Â uinsyahada. Â ac. Â id/index.php/TZ/article/view/13432
- The Australian. (2023, November 25). Why the arts became Australia’s most conformist industry. The Australian. Diakses dari https:  //www.  theaustralian.  com.  au/commentary/why-the-arts-became-australias-most-conformist-industry/news-story/a8a5b310a1c6b854a66128d9310745a2
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!