Mohon tunggu...
ahmad zakkyy
ahmad zakkyy Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa semester akhir di Akademi Metrologi dan Instrumentasi (AKMET), yang memiliki ketertarikan dalam dunia kalibrasi, teknologi, kepenulisan dan literasi. Aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan menulis, ia telah bergabung sebagai content writer di beberapa platform edukasi dan literasi. Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, saya juga senang berbagi pemikiran lewat tulisan, terutama yang berkaitan dengan isu teknologi, pendidikan, dan pengalaman personal yang inspiratif.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI dan Masa Depan Indonesia: Saat Teknologi Butuh Aturan Main

14 September 2025   08:54 Diperbarui: 14 September 2025   00:58 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, isu privasi dan keamanan data. AI membutuhkan data dalam jumlah besar, termasuk data pribadi. Tanpa regulasi yang kuat, risiko kebocoran data dan penyalahgunaan, seperti deepfake, sangat besar.

Keempat, akuntabilitas. Hingga kini, masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab jika AI menimbulkan kerugian: pengembang, perusahaan, atau pengguna.

Regulasi Digital di Indonesia

Indonesia sebenarnya telah memiliki Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) dan Undang-Undang ITE. Namun, aturan tersebut belum secara spesifik mengatur penggunaan AI.

Saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyiapkan regulasi khusus untuk menghadapi ancaman deepfake. Meski demikian, sejumlah aspek lain masih membutuhkan perhatian, seperti:

  • Peraturan khusus mengenai penggunaan AI.

  • Standar transparansi dan audit terhadap algoritma.

  • Mekanisme akuntabilitas yang jelas.

  • Perlindungan data lintas batas negara.

  • Penegakan hukum terkait penyebaran konten manipulatif dan disinformasi.

Pentingnya Regulasi

Urgensi regulasi AI semakin besar karena teknologi ini kini digunakan secara luas. Guru memanfaatkan AI untuk membuat materi pembelajaran, pelaku bisnis menggunakannya untuk analisis data, sementara masyarakat umum mengandalkannya untuk pembuatan konten digital.

Artinya, dampak AI dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Tanpa aturan yang jelas, risiko berupa penyalahgunaan data, penyebaran hoaks, hingga rusaknya reputasi akibat deepfake bisa menimbulkan kerugian besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun