Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Balkoni Apartemenku

16 Maret 2016   18:15 Diperbarui: 16 Maret 2016   18:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 

Suasana yang cerah diiringi semilir angin dan nyanyian burung-burung liar di sekitar apartemen mengingat ku pada masa lalu. Langit terlihat cerah. Burung-burung berterbangan dan sebagian menyari riang. Seolah mereka sedang menghiburku. Mareka ingin mengiringi suasana hati ku yang sedang menikmati udara sore itu.

Duduk di balkoni apartemen sore hari adalah kesukaan ku. Jika waktu sudah sore pemandangan memang terasa lebih indah. Tiupan angin di pepohonan, cahaya matari yang memantul dari sungai Derwen memperindah pemandangan suasana sore. Ku pandangi sungai yang nampak seperti laut, begitu mempesona.

Posisi balkoni apartemen tempat tinggal ku memang sangat menyenangkan. Airnya yang jernih, berwarna biru berkilauan seolah menggambarkan betapa dalamnya sungai itu.

Aku tidak tinggal sendiri di apartment ini. Gedungnya cukup besar. Apartemen ini ditempati beberapa keluarga. Yang aku tahu, pemiliknya orang Mesir. Tetapi ia sudah menjadi orang Australia. Dia adalah Mr. Hafez, pensiunan dosen yang sangat disiplin dan enak di ajak ngobrol. Dia menempati ruang bagian paling atas yang sangat luas. Apartemen Mr. hafez memiliki balkoni yang jauh lebih besar dari pada yang kami sewa. Pemandangan dari balkoninya sangat sempurna.

Sementara itu, apartemen paling ujung. Bagian kiri dari bangunan ini, di tempati keluarga dari India. Mareka sudah lebih lama tinggal di apartemen Mr. Hafez ini. Menurut Mr. Hafez mereka sudah lebih lima tahun mereka tinggal disini. Kebetulan aku sendiri tidak pernah ngobrol pada orang India itu. Kecuali pada anak perempuannya yang bernama Widi. Itupun karena dia sering main di pelataran apartemen bersama anak-anak kecil lain yang tidak selalu ada disini. Beberapa kali juga menyapa ibunya saat ketemu di jalan sehabis nganter Widi ke sekolah. Sementara ayah Widi sibuk bekerja di siang hari. Ia berada di apartemen hanya di malam hari atau pada hari libur. Itupun dia tidak pernah keluar ruangan.

Sebenarnya masih ada satu lagi orang yang tinggal di apartement tepatnya di sebelah apartemen ku persis. Namun karena ia sangat sibuk bekerja aku belum sempat ngobrol juga dengannya. Ia adalah seorang pengusaha sekaligus sopir taksi. Siang malam dia pergi bekerja. Pulang hanya tengah malam dan pagi buta saat aku belum bangun dia sudah pergi lagi. Hari minggu pun demikian, sehingga meskipun aku sudah disini be berapa bulan aku belum pernah sempat bertemu dan ngobrol dengannya.

Aku hanya sering ngobrol dengan pemilik apartement. Selain karena ada beberapa hal yang sering kutanyakan saat awal menempati apartment ini, ia juga orang yang ramah. Aku beberapa kali membantunya membesihkan taman di depan apartemen ku. selama membersikan taman tempat barbiqiu itulah ia banyak cerita tentang orang-orang yang saat ini tinggal di apartementnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun