Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

-------------------- Meaning it!,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dialektika Dialog: Dua Ruang Hampa

21 Januari 2024   18:59 Diperbarui: 21 Januari 2024   19:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dialektika Dialog : Dua ruang hampa.

0/

Dan alamat ilahku padamu

Dia mengajakmu menafsir ayat yang senyap Bentuk-bentyk morgana dan fatamorgana dari ruang mihrab dunia

dan akhirat.

Dan alamat ilahku pada rindu Sebuah risalah bisu yang akau tak lagu di sana dalam sorot matamu : Mencari, "kemana?" "Kemana?" Ayah kemana?"

1/

 Lihat, wajahmu segurat mirip garis takfir di wajahku mencari dilema tuhan pada baris isyarat dan tanda dalam kehidupan semesta. Kitaran angin menghembuskan bau keghaiban dan waktu - tak terkecuali cahaya yang sublim dan bisu. "Masih merengkuh namamu dqlam bulu roma (wi) ku.

 Tabir yang bercerita mampulah kutatap wajahmu yang sayu dan layu.

Menunggu air hujan menyiram rindu jadi pasang ombak di lauran cinta. -Mu.

B. Lampung, 21 Januari 2024

A.W. al-faiz.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun