Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

-------------------- Meaning it!,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amplop

17 Januari 2024   21:31 Diperbarui: 17 Januari 2024   21:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

AMPLOP.

Sebuah amplop yang aku kirim padamu:
Berisi, nalar dari,
Asam suratmu :
Yang kita tulis sebagai 
penderitaan - keresahan dan kegelisahan
Dimana tak kutemu suatu yang mendasar akan makna dari bahagia dan huga kesedihan yang berlalu. -

Kemana, hendak aku katakan perihal udara batin yang paru dalam separuh hembusan-hembusan kecil nafas kipas angin yang irasi berpikir pada jembatan rasio -  bagai badai yang tak juga terbayar kerinduan-kerinduan yang entah macam apa bentuknya dalam kenyataan.

Lahir dari dimensi yang pure, semua orang suka makanan dan hidangan yang nikmat. Memenuhi hari-hari dan jamuan malam.

Mengisi waktu dan jarak menunggu kekalahan yang tertunda.

B. Lampung, 2024.
A. W. al-faiz.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun