Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Buku Historiografi Haji Indonesia

13 Januari 2019   21:23 Diperbarui: 13 Januari 2019   21:34 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Buku "Historiografi Haji Indonesia" merupakan disertasi (S3 bidang sejarah) tahun 1984. Diterbitkan LKiS di Yogyakarta, tahun 2007. Penulisnya M. Shaleh Putuhena.

Penulisnya, Shaleh Putuhena, melakukan riset sejarah sampai bongkar naskah dan dokumen kolonial Belanda di Negeri Kincir Angin, Belanda. Uraiannya komprehensif mulai dari situasi Arab Saudi dan Nusantara abad 15-20 Masehi.

Disajikan pula jumlah orang Indonesia yang naik haji dan perkembangan administrasi haji sejak masa kolonial hingga awal kemerdekaan. Cerita-cerita orang yang haji dan perilaku para haji Indonesia pun diuraikan. Kasus hilang barang dan perlakuan tidak nyaman oleh petugas kapal dan syaikh yang urus haji orang-orang Indonesia dari Jeddah hingga Makkah dan Madinah pun masuk dalam kajian tersendiri. Dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kemelut haji. Termasuk tradisi keberangkatan haji dari kampung halaman juga tidak lepas dari kajian dengan berbagai studi sejarah, budaya, dan data statistik haji.

Sesuai dengan judul yang menyebut Indonesia maka uraian tentang sejarah Islam dan gerakan ulama beserta umat pun masuk. Sosok dari orang Indonesia yang dapat tugas dari pemerintah Hindia Belanda di Jeddah diuraikan beserta masalahnya.

Bahkan penulisnya berhasil menyajikan sejarah pergerakan dan pembebasan bangsa dari kolonial Belanda berkat peran serta orang-orang haji yang studi agama dan terpengaruh di Timur Tengah dengan gerakan pembaruan. Tokoh-tokoh yang menyandang label haji yang menentang dan melawan keputusan kolonilal Belanda, serta berani bermain politik di Hindia Belanda. 

Karena itu, orang yang naik haji diberi aturan yang menyusahkan oleh kolonial Belanda supaya tidak banyak yang dipengaruhi gerakan pembaruan Islam. Meski dibuat bayaran menjadi mahal untuk ongkos dan administrasinya, antuasias orang Islam di Indonesia untuk naik haji terus meningkat dari masa ke masa. Sejak abad 17 hingga abad 20 mengalami kemajuan dari segi data statistik tentang orang-orang Indonesia yang naik haji terus meningkat dan bertambah.

Dengan sajian perkembangan haji, penulis buku "Historiografi Haji Indonesia" ini bisa dianggap berhasil mengungkap bahwa telah ada pertumbuhan umat Islam secara demografi dan menguasai kawasan Nusantara. Maka gerakan kolonial yang dibarengi upaya Kristenisasi di Hindia Belanda bisa dibilang tidak membawa hasil yang besar. Terbukti hingga kini agama Islam yang banyak dianut orang Indonesia. Terlepas dari kurangnya kualitas dan pemahaman beragama, tetapi secara penduduk bangsa Indonesia adalah umat Islam.  

Dan menurut saya, buku "Historiografi Haji Indonesia" yang merupakan riset disertasi studi sejarah ini memiliki keunggulan dari heuristik berupa data yang kuat berasal dari zaman yang dikajinya.

Sejumlah informasi haji masa kolonial yang berasal dari catatan kolonial abad 17-20 Masehi digunakan dalam penulisan. Data untuk abad 15-16 Masehi menggunakan kitab-kitab sejarah yang penulisnya hidup pada masa tersebut. Sehingga dari heuristik bisa dikatakan menggunakan data zamannya. Tentu ini kajian yang perlu dipuji atas kegigihan dalam menggali data historis. Perlu juga nanti ada akademisi yang membaca ulang karya ilmiah dari Shaleh Putuhena ini dengan kajian kritis. Barangkali ada yang minat, monggo dikaji saja.

Tah ngan sakitu. Punten bade neraskeun maos buku. Bade neraskeun maos sabab teu aya kagiatan sanesna iwal macaan buku. Hatur nuhun anu parantos aos ieu seratan kuring.*** (Ahmad Sahidin, alumni program studi Sejarah dan Kebudayaan Islam Pascasarjana UIN SGD Bandung)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun