Mohon tunggu...
Ahmad Muttaqillah
Ahmad Muttaqillah Mohon Tunggu... Dosen - Berjuanglah menuju persatuan dan kesatuan

Praktisi Pendidikan MP UIN Jakarta Dosen Luar Biasa UMJ/UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bila Pemimpin Menyayangi Rakyatnya

15 Oktober 2020   22:50 Diperbarui: 16 Oktober 2020   10:12 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang pemipin yang taat kepada Allah, akan selalu banyak membaca. Literasinya sangat kuat. Semua kitab undang-undang, peraturan dibacanya dan dipahaminya. Kemudian dijelaskannya kepada semua orang baik pribadi maupun disampaikan oleh juru bicaranya. Dia mampu memilih dan memilah mana aturan dan perundang-undangan yang layak dan tak layak. Wawasannya cukup luas, sehingga tidak akan dirasakan suatu kesewenang-wenangan manakala akan mewujudkan aturan dan perundang-undangan yang baru.

Para ahli dan akademisi dari berbagai golongan dan latar belakang, baik pendukung maupun anti kepadanya diajak duduk bersama untuk mengkaji suatu peraturan dan perundang-undangan secara akademis, lintas agama, lintas profesi, lintas universitas, dan lain-lain.

Mempelajari agama yang dianutnya dengan sungguh-sungguh, dengan banyak membaca dan mendengar nasihat-nasihat agama, ayat-ayat yang terkandung dalam kitab, dan hadis-hadis hikmah serta hukum yang ditulis oleh para ahlinya.

Belajar terus ilmu politik, hukum, dan kebijaksanaan. Dengan belajar  akan melahirkan suatu bangunan ide yang kokoh dan cemerlang. Berdekat-dekat dengan ulama, ahli agama, ahli politik, ahli hokum, sekaligus ahli hikmah adalah pangkal kusuksesan dalam memimpin. Seorang pemimpin tidak akan lengah dengan ilmu.

Dia belajar dan terus belajar agar tegaknya keadilan dan tata cara memimpin yang benar. Ibnu Rusyd pernah berkata, "Ketidaktahuan menyebabkan ketakutan, ketakutan menyebabkan kebencian, dan kebencian selalu mengarah pada ketidakadilan dan kekerasan."

 

Menegakkan keadilan

Hukum yang tak tebang pilih. Penegakkan hukum yang seimbang antara rakyat biasa dengan pejabat. Antara kawan setia dan kawan biasa. Dihadapan hukum semua sama. Cerminan kemampuan pemimpin adalah keseimbangan dalam memenaj pemberlakuan hukum dalam pengelolaan negara.

Tak mengistimewakan sesorang. Terkadang keistimewaan diberikan oleh pemimpin kepada seseorang dengan tidak melihat kemampuan yang lain. Hal ini mengundang kecurigaan sebagian yang lain, sehingga dirasakan ketidakadilan. Pemimpin yang menyayangi rakyatnya adalah menegakkan keadilan.

Pemimpin yang adil menurut Buya Hamka adalah “Menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya.” Salah satu cermin keadilan adalah menerima dan mengakomodasi masukan dari berbagai kalangan. Menerima nasihat-nasihat bijak dari lawan politiknya dan pendukungnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun