Di artikel berikutnya, kita akan membicarakan peta rahasia—panduan halus yang hanya bisa dibaca oleh hati yang telah terbiasa dengan sunyi. Sampai saat itu, teruslah berjalan. Dengarkan langkahmu. Rasakan cahaya yang menuntun.
"Setiap langkah di lorong sunyi adalah janji kepada diri sendiri: bahwa kita akan setia pada cahaya, meski jalan yang ditempuh tak selalu ramai." Ahmad Husen
Epilog
Mengikuti jejak cahaya di lorong-lorong sunyi adalah latihan kesetiaan. Kesetiaan untuk tetap berjalan meski tidak ada tepuk tangan, kesetiaan untuk mempercayai kompas batin meski arah luar membingungkan. Di ujung lorong ini, akan ada peta yang menunggu—peta yang tidak tergambar di kertas, tetapi terukir di hati. Dan ketika kita tiba di sana, kita akan memahami: perjalanan ini bukan tentang mencari cahaya di luar, melainkan menemukannya kembali di dalam.
Ahmad Husen
- Penulis Trilogi Cahaya – Misi Perjalanan Jiwa Menuju Kedamaian, Keadaban, dan Keabadian
- Penjaga Cahaya dari Timur Indonesia

🌟 Pesan dari Penjaga Cahaya 🌟
Sahabat Cahaya, perjalanan ini bukan sekadar membaca dan selesai. Cahaya yang kita temukan akan semakin terang jika dijaga bersama. Mari terus berjalan di lorong-lorong ilmu, cinta, dan kesadaran—menjadi bagian dari mereka yang menyalakan pelita di tengah gelapnya zaman.
📌 Tetap terhubung dan tumbuh bersama kami:
- Ikuti akun penulis di Kompasiana untuk membaca tulisan terbaru yang lahir dari hati - Di SiniÂ
- Kunjungi lynk.id/han.husen untuk menapaki jejak perjalanan, refleksi, dan karya kami - Di Sini
- Bergabung di Komunitas Cahaya melalui grup WhatsApp—tempat kita berbagi inspirasi, doa, dan langkah nyata menebar kebaikan - Di Sini
✨ Bersama, kita adalah mercusuar yang tak akan padam.
Mari satukan cahaya kita, agar dunia ini tak lagi gelap bagi siapa pun yang mencari jalan pulang.
