Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yang Hancur Hanya Rencanamu, Bukan Masa Depanmu

6 Mei 2024   11:08 Diperbarui: 6 Mei 2024   11:14 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Image : Freepik.com/freepik

Hancur, sebuah kata-kata yang menggambarkan kerusakan, kerungkahan, ambruk dan remuk. Hancur juga dapat menggambarkan suasana dan luka hati seseorang, dimana perasaan dalam diri dilumpuhkan dengan keputus-asaan, kekecewaan, amarah, dan rasa malu yang membaur menjadi satu dengan kata "Kehancuran".

Setiap orang pasti pernah merasa hancur pada suatu waktu dalam hidup, rasanya seperti jatuh kedalam sebuah gejolak emosional yang menghancurkan diri seseorang dengan keadaan yang telak. Perasaan yang membawa diri seseorang hancur seakan-akan menjadi bayang-bayang menakutkan, yang tidak akan pernah lepas dalam kehidupannya.

Suasana hati yang hancur bisa saja membuat kondisi hidup seseorang mengalami perubahan, yang menyebabkannya merasa tersebut tidak cukup untuk dirinya sendiri dan tidak akan pernah cukup bagi orang lain disekitarnya. Apalagi bagi beberapa orang yang sedang berusaha, kegagalan dalam menyusun rencana menjadi bencana kehancuran yang cukup memberikan luka pada suasana hatinya.

Rencana hidup yang hancur, terkadang menyebabkan seseorang menjadi kuwalahan secara emosional. Bukan tanpa sebab, karena kehancuran rencana seseorang biasanya digambarkan sebagai matinya masa depan seseorang. Kemudian ketika masa depan seseorang dikatakan hancur, maka disitulah seseorang akan menganggap dirinya sebagai individu yang tidak mampu menghadapi kehidupannya sehari-hari.

Sama dengan kegagalan, kehancuran diri seseorang juga menyebabkan seseorang berpikir kritis tentang kesehatan mental dalam diri mereka sendiri. Seseorang yang tidak bisa menyembuhkan dan melawan luka dalam suasana hatinya akan mudah terisolasi dengan hal-hal seperti depresi, kecemasan, kesepian, kurang konsentrasi, overthinking dan gangguan kesehatan mental lain.

Perasaan hancur juga seakan menggiring seseorang kedalam situasi penuh dengan pengalaman hidup yang sangat sulit, bahkan hingga menyebabkan traumatik. Perasaan yang hancur terkadang juga membawa diri seseorang kedalam keadaan yang seolah terus-menerus dihakimi dengan rusaknya harga diri dan martabat. Lebih fatalnya, luka akibat hancurnya rencana dalam hidup seseorang juga memunculkan perasaan bahwa dirinya seolah-olah bukanlah bagian dari dunia ini.

Berdamai Dengan Overthinking

Apakah seseorang yang merasakan ketakutan dalam kehancuran dirinya berpengaruh pada kesehatan mental? tentu saja bisa sangat berpengaruh. Apalagi bagi orang-orang yang terlalu banyak berpikir mengenai situasi sulit secara berlebihan.

Terkadang berpikir secara berlebihan bisa dimaknai dengan situasi yang positif karena kemampuan untuk berpikir adalah sebuah anugerah terbesar manusia, tetapi terkadang juga bisa dimaknai dengan situasi yang negatif pula. Apalagi jika berpikir secara berlebihan tentang kekhawatiran, kehancuran, kegagalan, keputus-asaan, dan penyulut munculnya penyakit mental lainnya, tentu hal itu bisa menyebabkan hidup menjadi tidak produktif.

Terlalu fokus untuk menganalisa pemikiran yang sama secara berlebihan, dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang. Akibatnya, seseorang akan sulit mengambil keputusan, sulit mengambil tindakan, dan yang ada dipikirannya hanyalah rasa hancur serta gagal yang terus membebani dirinya. Maka dari itu jika seseorang mengalami kehancuran dalam usaha dan rencananya, tindakan overthinking yang membuatnya terus-menerus berpikir berulang harus dibatasi.

Berdamai dengan overthinking adalah salah satu hal yang tepat, daripada seseorang terus menerus berpikir mengenai kehancuran dan kegagalannya. Karena masa depan tidak melulu bergantung pada satu atau dua rencana dan usaha, melainkan banyak rencana dan usaha. Jika rencana kesatu hancur dan gagal, maka melangkah ke rencana kedua. Jika rencana kedua juga masih gagal, maka tantangan untuk terus berproses harus terus berjalan untuk menciptakan rencana ketiga dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun