Mohon tunggu...
Ahmad zaenal abidin
Ahmad zaenal abidin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjahit kata

Seorang penyulam yang percaya bahwa jahitan kata bisa merubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

18 Oktober 2021   06:00 Diperbarui: 18 Oktober 2021   06:04 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau tahu seperti apa sejatinya cinta itu?
tolong beritahu aku
karena jujur, aku belum tahu.

Atau apakah seperti ini
saat aku berdiri
membaca mahalul kiam
lalu menitikkan air mata hingga lebam

Rindu hingga berdebam-debam
mencintainya begitu dalam
padahal belum pernah ku lihat wajahnya
apalagi kudengar suaranya

Saat syair tentangnya dibaca
dengan alunan nada
membayangkan sosoknya hadir di tengah kita
membuatku tak bisa lagi menahan air mata

Yang kudengar dari murobbi
melalui uraian hadist dan kitab suci
sosok yang begitu mencintai kita
hingga rela bolak-balik sidrathul munthaha

Dia selalu bercerita tentang kita
tentang umatnya di akhir usia dunia
jauh hari sebelum kita ada
tentang umat yang begitu di rindukannya

Duhai Nabiku yang welas asih
ku mohonkan syafaatmu dalam rintih.

Walau aku tak tahu apakah layak
tapi rindu ini membuat jelaga hatiku terkoyak.

Sollu ala Nabi..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun