Takalar -- Maraknya penggunaan pestisida kimia di kalangan petani menjadi perhatian serius, mengingat dampak buruknya bagi kesehatan manusia maupun kelestarian lingkungan. Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin Gelombang 114 menghadirkan program kerja individu berupa inovasi pembuatan pestisida nabati berbahan dasar kulit bawang merah di Desa Kadatong, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.
Program ini tidak hanya memberikan solusi ramah lingkungan, tetapi juga menawarkan alternatif yang murah, mudah dibuat, serta memanfaatkan bahan yang selama ini dianggap limbah dapur. Kulit bawang merah dipilih karena mengandung senyawa alami yang berfungsi sebagai pengendali hama, sehingga dapat menjadi pengganti pestisida kimia yang harganya mahal dan berisiko tinggi terhadap kesehatan.
Rangkaian kegiatan mencakup sosialisasi mengenai bahaya pestisida kimia berbahaya, pelatihan praktis pembuatan pestisida nabati, demonstrasi penggunaannya pada tanaman, hingga pendampingan serta monitoring hasil penerapan di lapangan. Sasaran utama kegiatan adalah petani dan ibu rumah tangga yang aktif mengelola lahan pekarangan maupun sawah.
Masyarakat Desa Kadatong menyambut positif kegiatan ini karena selain menambah pengetahuan dan keterampilan, program ini juga membuka peluang bagi warga untuk lebih mandiri dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus berperan dalam menjaga lingkungan tetap lestari. Dengan adanya inovasi pestisida nabati ini, diharapkan lahir kebiasaan baru di masyarakat untuk mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia serta mendukung terwujudnya pertanian yang sehat, aman, dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI