Cemara menjulang tinggi di hutan pegunungan ini
bergoyang perlahan diterpa angin berhembusan angin terasa dingin
Dalam istirahat dari lelahku dalam kemah sepi membeku
hanya api unggun sebagai penghangat badan
menanti dini hari untuk mendaki ke puncak tujuan
Angin menderu bagai menghantarkan hantu menciptakan suara gemerisik tak menentu
bagaikan musik simfoni atau harmoni dan malam tak berbulan hanya bintang kecil
Risik cemara, adakah engkau di situ?kemarilah turun ke sini berbagi sunyi
Risik cemara, adakah hatimu di itu?berikanlah untukku menemani sepi
Risik cemara, adakah rindumu di situ?hapuskanlah agar engkau dan aku tak sendiri.
Risik cemara, adakah hatimu bergayut di situ? risik cemara, risau hatiku, berbagi sepi, berbagi rindu.
Purwakarta, 25 Desember 1982