Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Risik Cemara Risau Hatiku

27 Mei 2019   17:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   15:23 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cemara menjulang tinggi di hutan pegunungan ini

bergoyang perlahan diterpa angin berhembusan angin terasa dingin

Dalam istirahat dari lelahku dalam kemah sepi membeku

hanya api unggun sebagai penghangat badan

menanti dini hari untuk mendaki ke puncak tujuan

Angin menderu bagai menghantarkan hantu menciptakan suara gemerisik tak menentu

bagaikan musik simfoni atau harmoni dan malam tak berbulan hanya bintang kecil

Risik cemara, adakah engkau di situ?kemarilah turun ke sini berbagi sunyi

Risik cemara, adakah hatimu di itu?berikanlah untukku menemani sepi

Risik cemara, adakah rindumu di situ?hapuskanlah agar engkau dan aku tak sendiri.

Risik cemara, adakah hatimu bergayut di situ? risik cemara, risau hatiku, berbagi sepi, berbagi rindu.

Purwakarta, 25 Desember 1982

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun