Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Peneliti dan Penulis Humaniora (Sejarah dan Budaya)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Pada Gunung Gede Pangrango

17 Mei 2019   14:00 Diperbarui: 10 Desember 2022   15:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah kudaki bukit demi bukit. Telah kudaki gunung demi gunung. Telah kudaki puncak demi puncak.

Dan ketika aku berada di puncak-puncak gunung Gede dan Pangrango ini. Ada wajah manismu tersembul dari balik kabut halimun.

Telah kuakrabi pepohonan pinus dan cemara. Telah ku nikmati manisnya cantigi dan indahnya edelweiss di pelataran Suryakancana.

Jika mungkin akan kubawakan edelweiss untukmu tetapi aku lebih memilih akan mengajakmu mendaki bersama dan menikmati edelweiss bersama.

Biarkan kudekap dirimu dalam gigil dingin malam atau gigil dingin pagi. Sambil kita menikmati secangkir kopi, sambil kunyanyikan lagu cinta untukmu.

Tak kan dapat kusembuyikan cintaku padamu, tak kan kukhianati kasihku padamu. Engkau adalah edelweiss bagiku dan engkau bagaikan mawar merah merona indah dalam hidupku.

Biarkan selalu kita nikmati bersama gunung demi gunung. Semoga cinta kita abadi seabadi edelweiss di sini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun