Mohon tunggu...
A Syaifudin S
A Syaifudin S Mohon Tunggu... Buruh - Tukang kelontong dari sorga, hidup di dunia hanya numpang ketawa :D

Buku : Susah Tidur (Sekumpulan Bunga yang Gugur ) Suka telanjang saat mandi, dan tidur pada tempatnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puing | Akulah Bumi

30 Desember 2018   19:06 Diperbarui: 31 Desember 2018   11:31 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AKULAH BUMI

Oleh : A Syaifudin S

Ribuan umurku tak ternilai

Hancur tubuhku engkau lalai

Pedih perih yang ku rasakan

Senyum pahit manusia berikan

Tubuhku bersinar seperti bara api yang terang

Tubuhku tergenang bagaikan samudra selimuti karang

Badai - badai menyambar

Terlihat semut kecil terbakar dan tergenang

Tak lagi hijau tak lagi sejuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun