Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Abad 21 Wajib Dimiliki dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045

13 Mei 2024   09:44 Diperbarui: 13 Mei 2024   09:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: World Economic Forum (2015) (dalam Jose, 2021).

Keterampilan Abad 21 Wajib  dimiliki dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045 (Bagian I)

Oleh: Ahmad Rusdiana

Zaman terus mengalami perkembangan yang dinamis. Dalam dinamikanya, kita harus bisa beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah keterampilan yang dimiliki pun harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di masa kini. Berbicara mengenai keterampilan, World Economic Forum (2015) melakukan penelitian meta-analisis tentang keterampilan abad ke-21 di pendidikan dasar dan menengah. Keterampilan abad ke-21 terdiri dari 16 keterampilan dengan tiga kategori, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter. Seperti apa penjelasannya? Yuk simak artikel ini!

Keterampilan Abad 21 (World Economic Forum, 2015) World Economic Forum pada 2015 telah memberikan jabaran keterampilan abad 21 yang dibagi menjadi tiga aspek, yakni:

Pertama: Literasi Dasar (Foundational Literacies), Literasi dasar meliputi: 1) literasi, numerasi, 2) literasi ilmiah, 3) literasi TIK, 4) literasi keuangan, 5) literasi budaya, dan 6) literasi kewarganegaraan. Sebagian besar pendidikan formal berfokus secara eksklusif pada pemberian keterampilan ini karena dianggap penting untuk memenuhi persyaratan tenaga kerja dasar. Namun, untuk bertahan hidup dan berkembang di abad ke-21, semua itu tidaklah cukup. Kerangka kerja ini menunjukkan bahwa kompetensi dan kualitas karakter seseorang juga merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kesuksesan pribadi dan profesional (Jose, 2021).


Kedua: Kompetensi (Competencies); Kompetensi adalah keterampilan inti yang dapat dikembangkan seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Juga disebut keterampilan portabel atau keterampilan gateway, keterampilan ini relevan untuk kesuksesan individu dalam bidang sosial, profesional, pendidikan dan pribadi mereka (European University Association, 2007).

Ketiga: Kualitas Karakter (Character Qualities). Komponen ketiga dari keterampilan abad ke-21, kualitas karakter meliputi: 1) rasa ingin tahu, 2) inisiatif, 3) kegigihan, 4) kemampuan beradaptasi, 5) kepemimpinan, dan 6) kesadaran sosial dan budaya (Jose, 2021).

Dalam konteks guru profesional yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, keterampilan abad ke-21 yang telah dijabarkan oleh World Economic Forum (WEF) pada tahun 2015 memiliki relevansi yang besar. Mari kita kembangkan pembahasan dari tiga keterampilan utama tersebut.

Pertama: Keterampilan Literasi Dasar (Foundational Literacies); Literasi dasar adalah fondasi yang penting bagi seorang guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar. Literasi numerasi dan literasi TIK memungkinkan guru untuk memahami dan menggunakan data, teknologi, dan informasi dengan efektif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi dan pengembangan literasi multidisiplin, guru perlu mampu mengintegrasikan berbagai jenis literasi dalam pembelajaran mereka.

Selain itu, literasi keuangan dan literasi budaya menjadi penting dalam mendukung pemahaman siswa tentang realitas sosial dan ekonomi, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Guru yang memiliki literasi keuangan dapat membantu siswa memahami pentingnya pengelolaan keuangan pribadi dan literasi budaya membantu siswa memahami keberagaman budaya dalam masyarakat.

Kedua: Kompetensi (Competencies); Keterampilan inti seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas menjadi landasan bagi guru profesional dalam menjalankan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar. Berpikir kritis memungkinkan guru untuk mengevaluasi informasi dengan cermat dan membuat keputusan yang terinformasi. Kemampuan komunikasi yang baik memungkinkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas dan efektif, serta berinteraksi dengan siswa, rekan kerja, dan orang tua.

Kolaborasi menjadi penting dalam lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana guru bekerja sama dengan sesama guru, siswa, dan pihak lainnya untuk menciptakan pengalaman belajar yang berarti. Kreativitas memungkinkan guru untuk menghadirkan materi pembelajaran secara inovatif dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran dengan kebutuhan individual siswa.

Ketiga: Keterampilas Kualitas Kualitas Karakter (Character Qualities); Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran holistik dan pengembangan karakter siswa, guru perlu memiliki kualitas karakter yang kuat. Rasa ingin tahu memacu guru untuk terus belajar dan berkembang secara profesional, sehingga mereka dapat memberikan pengalaman belajar yang memenuhi kebutuhan dan minat siswa.

Inisiatif dan kegigihan memungkinkan guru untuk mengatasi tantangan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan tekun dan tanpa henti. Kemampuan beradaptasi menjadi kunci dalam menghadapi perubahan yang terus menerus dalam dunia pendidikan, sementara kepemimpinan memungkinkan guru untuk menjadi panutan bagi siswa dalam mencapai potensi mereka yang penuh.

Kesadaran sosial dan budaya memungkinkan guru untuk menghargai dan merespons keberagaman dalam kelas mereka, serta mempromosikan inklusivitas dan toleransi di antara siswa. Dengan memiliki kualitas karakter yang kuat, guru dapat menjadi agen perubahan positif dalam proses pendidikan yang berkelanjutan.

Dengan menguasai keterampilan, kompetensi, dan kualitas karakter ini, guru dapat menjadi fasilitator pembelajaran yang efektif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, sehingga membantu siswa mengembangkan potensi mereka secara maksimal sesuai dengan tuntutan zaman.

Sebagai generasi milenial Guru pada khususnya dan umunya pada semua yang terkait dalam pengelolaan pendidikan, tenaga kependidikan, para pemangku kepentingan memajukan pendidikan. Anda memiliki kesempatan unik untuk membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Manfaatkan teknologi dan kreativitas Anda untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan relevan bagi generasi yang Anda ajar. Tetaplah terbuka terhadap inovasi dan teruslah belajar, karena pendidikan adalah perjalanan tanpa akhir. Jadilah panutan dalam menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan pendekatan modern, sehingga Anda dapat menginspirasi siswa untuk menjadi generasi yang tangguh, berpengetahuan luas, dan penuh semangat dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Selamat meniti perjalanan pendidikan yang menantang dan bermakna!" Wallahu A'lam Bishsowab.

__________________

*) Tulisan ini terinspirasi dari jawaban Mahasiswa atas pertanyaan saya. Judul Tesis Kamu Ni apa? Jawabanya: "Peningkatan kompetensi operator EMIS Madrasah Diniyah Takmiliyah Kota Bandung" Saya Pikir itu ada keterkainnya dengan Keterampilan Abad 21 yang digagas oleh World Economic Forum (2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun