Keterampilan Abad 21 Wajib  dimiliki dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Menuju Indonesia Emas 2045 (Bagian I)
Oleh: Ahmad Rusdiana
Zaman terus mengalami perkembangan yang dinamis. Dalam dinamikanya, kita harus bisa beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah keterampilan yang dimiliki pun harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di masa kini. Berbicara mengenai keterampilan, World Economic Forum (2015) melakukan penelitian meta-analisis tentang keterampilan abad ke-21 di pendidikan dasar dan menengah. Keterampilan abad ke-21 terdiri dari 16 keterampilan dengan tiga kategori, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter. Seperti apa penjelasannya? Yuk simak artikel ini!
Keterampilan Abad 21 (World Economic Forum, 2015) World Economic Forum pada 2015 telah memberikan jabaran keterampilan abad 21 yang dibagi menjadi tiga aspek, yakni:
Pertama: Literasi Dasar (Foundational Literacies), Literasi dasar meliputi: 1) literasi, numerasi, 2) literasi ilmiah, 3) literasi TIK, 4) literasi keuangan, 5) literasi budaya, dan 6) literasi kewarganegaraan. Sebagian besar pendidikan formal berfokus secara eksklusif pada pemberian keterampilan ini karena dianggap penting untuk memenuhi persyaratan tenaga kerja dasar. Namun, untuk bertahan hidup dan berkembang di abad ke-21, semua itu tidaklah cukup. Kerangka kerja ini menunjukkan bahwa kompetensi dan kualitas karakter seseorang juga merupakan faktor penentu yang signifikan terhadap kesuksesan pribadi dan profesional (Jose, 2021).
Kedua: Kompetensi (Competencies); Kompetensi adalah keterampilan inti yang dapat dikembangkan seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Juga disebut keterampilan portabel atau keterampilan gateway, keterampilan ini relevan untuk kesuksesan individu dalam bidang sosial, profesional, pendidikan dan pribadi mereka (European University Association, 2007).
Ketiga: Kualitas Karakter (Character Qualities). Komponen ketiga dari keterampilan abad ke-21, kualitas karakter meliputi: 1) rasa ingin tahu, 2) inisiatif, 3) kegigihan, 4) kemampuan beradaptasi, 5) kepemimpinan, dan 6) kesadaran sosial dan budaya (Jose, 2021).
Dalam konteks guru profesional yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, keterampilan abad ke-21 yang telah dijabarkan oleh World Economic Forum (WEF) pada tahun 2015 memiliki relevansi yang besar. Mari kita kembangkan pembahasan dari tiga keterampilan utama tersebut.
Pertama: Keterampilan Literasi Dasar (Foundational Literacies); Literasi dasar adalah fondasi yang penting bagi seorang guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar. Literasi numerasi dan literasi TIK memungkinkan guru untuk memahami dan menggunakan data, teknologi, dan informasi dengan efektif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran berbasis kompetensi dan pengembangan literasi multidisiplin, guru perlu mampu mengintegrasikan berbagai jenis literasi dalam pembelajaran mereka.
Selain itu, literasi keuangan dan literasi budaya menjadi penting dalam mendukung pemahaman siswa tentang realitas sosial dan ekonomi, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi warga negara yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Guru yang memiliki literasi keuangan dapat membantu siswa memahami pentingnya pengelolaan keuangan pribadi dan literasi budaya membantu siswa memahami keberagaman budaya dalam masyarakat.