Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Brain Rot: Ketika Video Pendek Merampas Konsentrasi Kita

21 September 2025   10:15 Diperbarui: 21 September 2025   10:15 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/filologikagr 

Kabar baiknya, fenomena ini bisa dicegah dan dikendalikan. Berikut beberapa langkah praktis untuk mengambil kembali atas kebiasaan digital:

  • Batasi Waktu Layar: Gunakan fitur screen time atau pengatur waktu aplikasi. Para ahli menyarankan tidak lebih dari 1-1,5 jam per hari untuk media sosial.
  • Matikan Notifikasi: Notifikasi adalah "pancingan" utama. Dengan menonaktifkannya, Anda membuka aplikasi sesuai keinginan, bukan karena dipanggil oleh ponsel.
  • Kurasi Ulang Konten: Unfollow akun-akun yang menyajikan konten tidak bermanfaat. Sebaliknya, ikuti akun edukatif, inspiratif, atau sesuai minat yang lebih bermakna.
  • Cipatakan Waktu Offline: Tetapkan momen bebas gadget, misalnya saat makan, satu jam sebelum tidur, atau ketika bersama keluarga.
  • Kembangkan Hobi di Dunia Nyata: Membaca, menulis, berolahraga, melukis, berkebun, atau belajar keterampilan baru bisa membantu melatih kembali fokus jangka panjang.
  • Jauhkan Ponsel dari Tempat Tidur: Minimal satu jam sebelum tidur, hindari ponsel agar kualitas istirahat lebih baik.

Kesimpulan

Teknologi dan media sosial sejatinya adalah alat, bukan musuh. Dampaknya bergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Dengan kesadaran dan pengelolaan yang bijak, otak kita bisa tetap sehat dan tajam, meski hidup di tengah derasnya arus konten digital.

Jika Anda merasa sulit mengendalikan diri hingga berdampak pada kesehatan mental, jangan ragu mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog.

Ingatlah: Satu video boleh menyenangkan, tapi hidup nyata menawarkan pengalaman yang jauh lebih berarti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun