Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Anak Perlu Dibiasakan Menabung Sejak Dini?

21 September 2025   08:40 Diperbarui: 21 September 2025   08:40 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanamkan kebiasaan menabung sejak dini merupakan salah satu fondasi penting yang dapat diberikan orang tua untuk masa depan anak. Lebih dari sekadar mengumpulkan uang, menabung mengajarkan anak berbagi nilai kehidupan yang berharga, mulai dari disiplin, tanggung jawab, hingga kemampuan mengelola keuangan. Dengan bimbingan yang tepat, menabung bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus edukatif.

Manfaat Emas Membiasakan Menabung Sejak Kecil

Membiasakan anak untuk menyisihkan uangnya sejak dini memberikan berbagai keuntungan jangka panjang yang akan membentuk karakter hingga dewasa.

  • Belajar Menghargai Uang: Anak memahami bahwa uang tidak datang begitu saja, melainkan memerlukan usaha. Hal ini mendorong mereka untuk lebih bijak dalam membelanjakan uang dan tidak menggunakannya untuk hal-hal yang kurang penting.
  • Melatih Disiplin dan Kesabaran: Menabung membutuhkan konsistensi. Anak belajar bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, mereka perlu berusaha dan sabar menunggu hingga tabungannya cukup.
  • Membangun Rasa Tanggung Jawab dan Kemandirian: Ketika anak memiliki tujuan menabung, mereka belajar bertanggung jawab atas uang yang dimiliki. Kebiasaan ini melatih mereka untuk lebih mandiri secara finansial di masa depan.
  • Mempersiapkan Dana Darurat: Dengan memahami pentingnya simpanan uang, anak terbiasa menyiapkan dana darurat untuk kebutuhan tak terduga. Ini memberikan rasa aman saat menghadapi situasi krisis.
  • Menghindari Perilaku Konsumtif: Anak yang terbiasa menabung akan terbiasa membedakan kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak mudah tergoda untuk membeli sesuatu hanya karena kesenangan sesaat.
  • Merasakan Kepuasan dan Pencapaian: Membeli sesuatu dari hasil tabungan sendiri memberi anak rasa bangga, percaya diri, dan motivasi untuk terus menabung.

Cara Efektif dan Kreatif Mengajarkan Anak Menabung

Mengajarkan anak menabung tidak harus dilakukan dengan cara kaku. Orang tua bisa menggunakan pendekatan menyenangkan agar anak lebih tertarik.

  • Jadilah Teladan yang Baik: Anak adalah peniru ulung. Jika orang tua terbiasa menabung, anak akan lebih termotivasi menirunya.
  • Kenalkan Konsep Uang dan Menabung: Jelaskan dengan bahasa sederhana tentang uang, cara mendapatkannya, dan manfaaat menabung.
  • Gunakan Celengan yang Menarik: Pilih celengan berbentuk karakter favorit anak atau celengan transparan agar anak bisa melihat uangnya bertambah.
  • Tetapkan Tujuan Menabung yang Jelas: Misalnya untuk membeli mainan, buku, atau liburan. Tujuan membuat anak lebih bersemangat.
  • Buat Menabung Jadi Visual dan Menyenangkan: Gunakan dream board berisi gambar barang impian anak atau sistem stiker sebagai bentuk apresiasi setiap kali anak menabung.
  • Ajarkan Menyisihkan, Bukan Menyisakan: Biasakan anak menyisihkan sebagian uang sakunya di awal sebelum digunakan.
  • Libatkan Anak dalam Keuangan Keluarga: Diskusikan secara sederhana tentang anggaran atau rencana keluarga agar anak memahami pentingnya menabung.
  • Buka Rekening Tabungan Anak: Jika sudah cukup umur atau sudah memiliki ktp, membukakan rekening anak di bank bisa menjadi pengalaman berharga.
  • Berikan Apresiasi: Pujian atas usaha menabung sekecil apa pun akan membuat anak lebih bersemangat melanjutkan kebiasaan baik.

Contoh Kegiatan Menabung Sederhana untuk Anak Usia Dini

Agar lebih praktis, berikut beberapa contoh kegiatan menabung sederhana yang bisa dilakukan bersama anak:

  • Celengan Karakter Favorit: Belikan celengan berbentuk hewan, tokoh kartun, atau kendaraan yang disukai anak. Minta anak menghiasnya dengan stiker agar merasa celengan itu "miliknya sendiri".
  • Celengan Transparan: Gunakan botol plastik sebagai celengan transparan. Anak akan senang melihat uangnya bertambah sedikit demi sedikit, sehingga lebih termotivasi untuk terus menabung.
  • Tabungan Stiker Harian: Setiap kali anak berhasil menyisihkan uangnya, berikan satu stiker di papan khusus. Jika terkumpul 10 stiker, berikan hadiah sederhana seperti jalan-jalan atau bermain bersama.
  • Kotak Tiga Warna: Siapkan tiga kotak atau amplop dengan warna berbeda: Kotak "Menabung", kotak "Berbagi", dan kotak "Belanja". Dengan cara ini, anak belajar membagi uangnya untuk tujuan berbeda, termasuk berbagi dengan orang lain.
  • Cerita Menabung: Bacakan cerita sederhana tentang tokoh yang rajin menabung hingga bisa membeli sesuatu yang diimpikan. Cerita membantu anak memahami manfaat menabung dengan cara menyenangkan.
  • Libatkan dalam Aktivitas Nyata: Misalnya, ajak anak ikut serta saat menabung di bank atau koperasi sekolah. Anak akan merasa lebih "dewasa" dan bangga.

Kesimpulan

Membiasakan anak menabung sejak dini bukan hanya tentang uang, melainkan tentang membentuk karakter, melatih tanggung jawab, dan menyiapkan masa depan yang lebih sehat secara finansial. Dengan cara yang kreatif, konsisten, dan penuh apresiasi, orang tua dapat menanamkan kebiasaan positif yang akan menjadi bekal berharga bagi anak hingga dewasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun