Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

KH Mas Mansur, Spirit Pergerakan, dan Jurnalisme Profetik

22 Maret 2023   00:18 Diperbarui: 9 April 2023   22:44 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H Mas Mansur (Wikimedia Commons) 

Meski ada juga pihak yang bereaksi, bahkan mengecam Mas Mansur lantaran menganggap tulisan-tulisannya berbahaya bagi kelangsungan tradisinya.

Bagi saya, tulisan-tulisan Mas Mansur sangat kontemplatif. Simak saja pandangan dan pemikiran dia soal manusia.

Dia bilang, "Manusia itu lemah bilamana ia berhadapan dengan kemauan dan putusan Tuhan." Kebodohan manusia tampak pada usia bayi dan ketidakmampuannya menghadapi apa yang terjadi pada masa yang akan datang.

Kelemahan itu, kata dia, hanyalah di kala kita menjadi air, di mula lahir dan setelah kita menjadi bangkai. Tetapi di kala masih hidup kekuatan itu tetap ada di samping kita. Tinggal bagi kita, apakah kita hendak mempergunakannya ataukah tetap kita menurut kelemahan yang asal.

Isi dunia, masih kata Mas Mansur, terbentang di muka kita, Allah halalkan untuk kita. Kenapa kah kita enggan menerima dan mempergunakannya dengan kekuatan dan pengetahuan yang Allah berikan kepada kita.

Membaca tulisan Mas Mansur menunjukkan betapa gigihnya dia dengan mengapungkan harapan cita-cita: mengangkat umat dari jurang kejumudan, khurafat, dan kemusyrikan. Menjadikan umat bangkit menuju kemajuan, keutamaan, dan ketauhidan.

Dalam menyampaikan gagasan pemikiran, Mas Mansur tak pernah takut berpolemik. Yang tak banyak orang tahu, Mas Mansur kerap mendatangi lawan polemiknya bila dianggap ada kesalahpahaman. Dia lantas menjelaskan butir-butir pemikirannya dengan sikap yang ramah.

Reputasi Mas Mansur di bidang jurnalistk diakui banyak kalangan. Dia sempat dipercaya menjadi redaktur Majalah Kawan Kita Yang Tulus di Surabaya.

Bukan hanya itu saja. Ketika Masyumi terbentuk, akhir 1943, Mas Mansur dipercaya menjabat Pemimpin Umum Suara Muslimin Indonesia. Aunurrofiq, anaknya , bekerja juga di sana sebagai staf tata usaha.

KH Mas Mansur (duduk tengah) saat berfoto bersama pengurus PP Muhammadiyah. foto: dok/PP Muhammadiyah
KH Mas Mansur (duduk tengah) saat berfoto bersama pengurus PP Muhammadiyah. foto: dok/PP Muhammadiyah

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun