Jika melihat dari susunan pemain yang turun saat hadapi Korea Selatan, Indonesia dipastikan akan hadapi kesulitan besar.
Kalaupun mampu meraih kemenangan, pasti dengan skor tipis, 3-2. Hal ini didasarkan pada hitung-hitungan yang ada.
Namun ketika Thailand memutuskan menurunkan Busanan bukan Pornpanwe, optimisme Indonesia pun membumbung.
Hal ini disebabkan Pornpanwe jauh menakutkan bagi Putri KW dibandingkan Busanan. Dan entah mengapa Thailand justru memilihi Busanan.
Hasilnya sesuai dengan prediksi Indonesia, Dejan/Siti Fadia harus takluk di tangan Sumpak Jomkok/Sapsirre di partai utama.
Kekalahan ini sudah diprediksi. Pasangan Thailand ini meskipun baru, tapi sudah lama malang melintang.
Tunggal putra Thailand sesuai prediksi, mampu diatasi Alwi Farhan tanpa kesulitan berarti sehingga skor 1-1 pun tercipta.
Giliran partai ketiga, di luar dugaan Busanan main di bawah performa. Banyak error yang dilakukannya.
Putri sendiri bermain enjoy, dan skor tercipta pun sangat mengagetkan 21-12 dan 21-8 untuk kemenangan Putri.
Dengan kekalahan ini, secara hitungan peluang lolos Thailand menyempit. Sebab di partai keempat Fikri/Daniel jauh lebih beotot dibanding pasangan Thailand.
Benar juga, akhirnya skor 3-1 pun tercipta untuk kemenangan Indonesia. Seandainya saja saat itu Pornpawe yang turun di sektor Tunggal putri, ceritanya pasti berbeda.