Mohon tunggu...
Agus Riyanto
Agus Riyanto Mohon Tunggu... Pembelajar -

berusaha untuk terus belajar dan terus menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bela Cela

22 Oktober 2018   21:51 Diperbarui: 22 Oktober 2018   22:04 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bukan hendak hujan, tapi untuk hal bernama kepentingan

guruh dan kilat itu adalah bela dan cela

dimana ada bela dari setiap cela

dimana ada cela dan pasti akan dibela

bela buta

cela buta

hanya dentuman tanpa kilatan, hanya rangkaian kata tanpa makna

hanya kepentingannya bukan kepentingan tangan-tangan Tuhan

dentuman yang hanya bersumber dari piciknya nalar

dentuman yang hanya menyasar pada kepentingan dan setelah itu hilang

bela dan cela

cela dan bela

kenaifan yang kini dipertontonkan

hendakkah rela ini akan membudaya?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun