Ketika berbicara di depan, pasti akan bertemu banyak jenis audiens, ada yang pasif dan yang aktif. Dalam hal ini, worst casenya terjadi ketika tiba-tiba seseorang menyela dengan pertanyaan yang sulit atau komentar yang memancing emosi.
Cara terbaik menghadapinya adalah tetap tenang dan menghargai interupsi tersebut. Jika tidak tahu jawaban, akui dengan jujur sambil menjanjikan tindak lanjut. Jangan sekali-kali asal menjawab pertanyaan yang tidak kita kuasai, its okay dan manusiawi untuk mengakui bahwa kita belum ahli di bidang tersebut. Kalau asal menjawab, bisa-bisa blunder deh.
Antisipasi Masalah Teknis
Presentasi sering bergantung pada teknologi, dari proyektor, pointer, hingga koneksi internet. Masalah teknis bisa muncul kapan saja, dan jika tidak diantisipasi, fokus pembicara mudah terganggu.
Oleh karena itu, selalu siapkan rencana cadangan. Misalnya, bawa slide dalam beberapa format (PDF, PPT), atau simpan di flashdisk dan cloud. Jika proyektor bermasalah, lanjutkan presentasi dengan visualisasi verbal sambil menunggu perbaikan. Ketegasan dalam menghadapi situasi seperti ini akan membuat audiens tetap percaya pada pembicara.
Bernapas dan Berhenti Sejenak
Kesalahan kecil sering terjadi karena berbicara terlalu cepat. Mengambil jeda untuk bernapas bukan hanya memberi waktu berpikir, tapi juga membantu audiens mencerna informasi. Pola bicara yang stabil dengan jeda terukur memberikan kesan profesional dan tenang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI