3. Memberikan perlindungan kerja yang setara, dari guru hingga petugas kebersihan.
4. Memberi sekolah fleksibilitas yang sehat untuk memenuhi kebutuhan vital seperti kebersihan dan keamanan.
Tanpa itu semua, kita hanya akan terus terjebak dalam sistem yang penuh error dan pesan peringatan.
Penutup: Lorong dan Jalan Raya
Melihat lorong sekolah yang kotor, saya teringat wajah Udin yang dulu selalu tersenyum.
Kini, ia mungkin sedang mencari pekerjaan lain, sementara sekolah berjuang dengan segala keterbatasan.
Di jalan raya, ribuan orang meneriakkan tuntutan yang sejatinya sama: keadilan dan kepastian hidup.
Sekolah hanyalah cermin kecil dari wajah bangsa.
Jika ketidakadilan bisa merambah hingga ruang kelas dan toilet sekolah, itu pertanda virus telah menyebar ke seluruh sistem.
Selanjutnya seperti komputer yang sudah rusak parah, bangsa ini pun butuh install ulang.
"Karena ketika guru, murid, dan pekerja mengalami nasib yang sama, memperbaiki satu bagian saja tidak akan cukup. Kita harus memperbaiki keseluruhan sistem, agar sekolah kembali menjadi tempat belajar yang sehat, dan negara menjadi rumah yang layak bagi semua."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI