Mohon tunggu...
agus hendrawan
agus hendrawan Mohon Tunggu... Tenaga Kependidikan

Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antara Mertua Ketus dan Kearifan Lokal

25 Agustus 2025   10:23 Diperbarui: 25 Agustus 2025   17:11 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ki Lengser, figur leluhur Sunda, memberi petuah "Dan, Din, Dun" pada prosesi pernikahan di Bekasi, 29/6/2025.(Sumber: Dokumen Pribadi) 

- Din bukan sekadar label agama, tetapi integritas, kejujuran, dan kedewasaan.

Contohnya, pasangan yang berani berkata jujur meski pahit, menepati janji, dan mampu menenangkan ketika konflik. Itulah Din yang sesungguhnya.

- Dun bukan sekadar harta, tetapi kemampuan berdaya, mengelola hidup, dan tidak membebani pasangan.

Ada orang yang mungkin penghasilannya sederhana, tetapi ia pandai mengatur keuangan, mau bekerja keras, dan tidak lari dari tanggung jawab.

Dengan tafsir ini, kearifan lokal tetap relevan sekaligus lebih manusiawi, tidak mengekang. Ia memberi ruang bagi pasangan untuk tumbuh bersama, bukan sekadar terpaku pada kriteria kaku yang diturunkan masa lalu.

Lanjut atau Tinggalin?

Pertanyaan dari tantangan menulis Kompasiana "Dapat calon mertua ketus, lanjutin atau tinggalin?" jawabannya bisa berbeda pada tiap orang.

- Jika mertua hanya mengetes dengan sikap ketusnya, mungkin ada ruang untuk membuktikan kesungguhan.

- Jika ketus berubah jadi penolakan keras tanpa alasan bijak, setiap pasangan berhak mengevaluasi: apakah hubungan ini sehat untuk jangka panjang?

Karena pada hakikatnya, pernikahan bukan sekadar menyatukan dua insan, tetapi juga dua keluarga. Restu orangtua dan kebahagiaan anak adalah dua sisi mata uang yang saling menguatkan.

Menjaga Warisan, Membaca Zaman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun