Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Pertama MBG: Ada Rasa Syukur, Enak, dan Rada Biasa Saja

18 September 2025   15:26 Diperbarui: 19 September 2025   04:26 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid membawa MBG ke ruang kelas masing-masing. (Dokumentasi Pribadi)

Sang istri hanya senyum tipis saja mendengar curhatan saya, pun dengan anak-anak yang sudah lama mendapatkan MBG di sekolahnya hanya tersenyum juga.

"Pah, kan ada MGB hari ini, apakah Bapak masih bawa bontot?" tanya istri pagi tadi ketika mau masak di dapur.

"Ya, tentulah, biarpun ada MBG, pastinya masakan istri numero uno", canda saya.

Mengingat banyaknya perbincangan di media sosial tentang menu makanan bergizi gratis yang banyak disorot oleh netizen.

Eh, ternyata yang ditunggu-tunggu di pagi hari tidak nongol juga, baru ada pengumuman dari corong pengeras suara yang menyatakan, "Makan Bergizi Gratis datangnya di pukul dua belas siang, saat istirahat kedua."

Banyak yang kecewa karena mereka mengira makan bergizi gratisnya di pagi hari, ternyata di siang hari. Ketika jam istirahat kedua, tibalah makanan bergizi gratis dan kami para wali kelas telah membagi tim, di mana petugas piket, mereka juga yang bertugas untuk membawa makanan ke kelas dan juga nantinya mengumpulkannya kembali selesai makan.

Wali kelas bertugas untuk memastikan pendistribusian MBG sampai ke murid dan memastikan keteraturan saat berlangsungnya MBG. Murid diharapkan duduk teratur, berdoa mengucap syukur, serta memastikan makanan tersebut masuk ke perut murid-murid.

Namun, entah karena masih hari pertama, sehingga dari gestur yang mereka tunjukkan banyak yang harus membiasakan dengan menu makanan yang mereka lihat.

Begitu mereka membuka penutup makanan, banyak yang mencium menu makanan dan tidak serta merta memakannya, namun menunggu teman-teman mereka untuk berdoa, mengucapkan syukur atas rezeki makanan hari ini, dan makan bersama-sama.

Nikmat rasanya jika makan bersama, mau gimanapun rasanya, mereka merasakan nikmat luar biasa dari MBG tersebut. Ada yang tertawa, senang, namun tidak sedikit juga yang merasa biasa-biasa saja, itu lumrah.

Saya jadi teringat masa kecil, waktu itu menunya hanya ikan asin dibakar, dengan sayur yang direbus, tapi nikmatnya luar biasa jika kita makan bareng-bareng, dan itu juga saya lihat diwaktu makan siang bersama dengan MBG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun