Pun budaya malu, malu ketika berbuat salah, malu ketika tidak mengetahui sesuatu yang ditanyakan oleh Guru, malu ketika ditegur oleh Guru ketika kurang disiplin dan melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Sepertinya kita sudah abai dengan pendidikan karakter dan pendidikan berbasis karakter.
Maka dari situ, tulisan ini kembali menyadarkan kita betap pentingnya pendidikan karakter dan berbasis karakter untuk ditanamkan terlebih dahulu, baru pendidikan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter positif kepada siswa.
Ini mencakup pengembangan pengetahuan, kesadaran, dan tindakan yang berhubungan dengan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan.
Tujuan akhir dari pendidikan karakter adalah membentuk individu yang utuh atau insan kamil, yang memiliki integritas moral dan memiliki etika yang baik.
Sementara, pendidikan berbasis karakter adalah pendekatan yang lebih luas dalam pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa.
Ini mencakup pengembangan nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, kejujuran, dan disiplin.
Pendidikan berbasis karakter berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan aman, serta membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan etika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan karakter dan pendidikan berbasis karakter adalah semacam keniscayaan yang tak bisa dipungkiri. Kesadaran ini harus ditanamkan sedalam mungkin ke dalam jiwa masyarakat, dan tentunya melalui jalur pendidikan.
Di titik inilah, pendidikan berbasis karakter bangsa sangat diperlukan untuk diajarkan, tak dapat dipungkiri lagi. Kesadaran ini harus ditanamkan sedalam mungkin ke dalam jiwa masyarakat, dan tentunya melalui jalur pendidikan.