Refleksi hangat tentang meja makan sebagai ruang budaya lintas generasi. Bukan hanya tempat makan, tapi juga tempat menanam nilai kehidupan.
Meja makan bukan sekadar tempat makan, tapi ruang budaya, terapi keluarga, dan pembentuk karakter lintas generasi.
Refleksi tajam tentang jodoh, pilihan hidup, dan nilai sosial dalam 10 cerpen A.A. Navis yang tetap relevan hingga kini.
Di era penuh basa-basi, pepatah Bugis "Taro Ada Taro Gau" mengingatkan pentingnya keselarasan antara kata dan tindakan.
Di era digital, survei ungkap buku fisik dicinta. Mengapa sentuhan kertas tetap berharga bagi pembaca Indonesia?
Melestarikan budaya warisan leluhur bernilai bagi pengembangan karakter tunas muda bangsa dan negara
Sebab itu, maka kita perlu belajar lagi dari keteladanan Pak Prabowo Subianto yang sangat menghargai keberadaan tukang es teh keliling, ojol,
Dalihan Natolu diibaratkan sebagai tungku masak yang memiliki tiga kaki. Ketiga kaki tersebut melambangkan tiga unsur hubungan kekeluargaan.
Kita dapat memastikan bahwa masa depan bangsa ini berada dalam tangan yang mampu melanjutkan warisan budaya dengan bangga dan martabat.
Rumah Gadang bukan sekadar struktur arsitektural; ia adalah warisan budaya yang mencerminkan keindahan, ketahanan dan identitas masyarakat Minangkabau
Jadi, sangat penting bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan karakter sebagai persiapan menghadapi masa depan
Namun, sayangnya dengan perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi, kita sering melupakan nilai-nilai budaya lokal
Jangan lupakan bahwa nilai-nilai budaya dalam dunia kerja juga memiliki potensi untuk memberikan dampak negatif, terutama pada individu di perusahaan.
Motto atau pandangan Hidup Universitas Pasundan menanamkan nilai-nilai luhur yang sangat penting untuk dapat diimplementasikan
Corporate Culture akan berdampak positif pada kinerja dan kesuksesan keseluruhan organisasi bukan hanya bermanfaat bagi karyawan secara pribadi.
Tradisi upacara Kirab 1 Suro di Kediri mencerminkan nilai-nilai budaya, spiritual, moral, dan sosial yang penting bagi masyarakat setempat.
Takjil, tradisi membagikan makanan saat berbuka, memiliki makna dan relevansi penting dalam bulan Ramadhan. Baca artikel ini untuk mengetahuinya.
Nilai budaya yang terkandung dalam pasar tradisional sangat beragam dan selalu mengikuti perkembangan zaman.
Seacara umum tujuan belajar balaghah di pesantren adalah untuk memahami makna Al-Qur'an dan kefasihannya. Santri dibiasakan untuk merasakan keindahan
Pacuan kuda di gayo diadakan setiap tahunnya sebanyak dua kali, yaitu pada perayaan hari jadi kota Takengon tersebut dan pada HUT RI
![[1] Membaca sebagai Etika Kepemimpinan](https://assets-a1.kompasiana.com/images/avatar/941e83e0-d7bc-46e6-b4a7-0a40dc0aef80-613c2bcb01019006d5292102.jpg?t=t&v=40&x=40){kind=small}
