Jiwaku telah lama menjadi padang gersang yang penuh ratap,
Setiap kabar dari sana adalah bilah tajam yang menyayat.
Luka Palestina, sungguh, adalah luka yang menumpang di jantungku,
Hati ini seolah disayat-sayat oleh duka yang tak bertepi.
Melihat anak-anak meringkuk, tanpa air, tanpa atap yang utuh,
Di mata mereka, kulihat kehancuran yang tak berperi kemanusiaan.
Â
Lalu, sebuah bisikan melintas, membelah bisingnya nestapa,
Sebuah kata yang hampir terlupa maknanya: gencatan senjata.
Mendengar berita itu, ada gelombang haru yang tak tertahan,