Rembulan terbit dan tenggelam: engkau bagian alam, bukan Tuhan
Rembulan, engkau tak patut dikeramatkan dan terlebih dipertuhankan
Rembulan oh rembulan
Ibrahim, khalilullah menjatuhkan argumen Namrud yang dipertuhankan
Saat Ibrahim bin Muhammad wafat, saiyidul anam meneguhkan keimanan
Rembulan oh rembulan
Engkau beredar dalam pelukan takdir pengabdian dalam ketundukan
Aku belajar mengabdi dari ayat-ayat kebesaran Tuhan dalam peribadatan
Rembulan oh rembulan
Ketika engkau hilal mata telanjangku kadang terhadang, membuatku mamang
Ketika engkau purnama mataku terpesona, membuat tingkahku menimpang
Rembulan oh rembulan
Engkau mengajarkan ketundukan, aku asyik menyusuri jalan yang meremang
Engkau mengajarkan kesempurnaan, aku asyik dalam dosa-dosa bergelimang
Rembulan oh rembulan
Para salik menempuh jalan sunyi menyempurnakan pengabdian dalam riang
Aku sering berbalik mencari jalan riang menjerumuskan diri dalam gamang
Oh Allah Tuhan rembulan
Tundukkan hatiku, mataku, pikiranku, dan perilakuku dalam pengabdian
Tanpa pertolonganMu hamba akan terpedaya dalam jurang pergaulan
TanpaMu teladan perjalanan rembulan menumbuh kembangkan penyesalan
Sidoarjo, Juli 2019
(Agus Salim, penulis buku Guru Kehidupan, Quanta Emk 2018)