Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... wellness coach

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kalau Tuhan Duduk di Sebelahmu di Bus Ekonomi

28 Maret 2025   03:04 Diperbarui: 28 Maret 2025   03:04 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto koleksi pribadi

Aku tidak tahu kenapa hari itu aku naik bus jurusan Bekasi-Blok M. Biasanya aku naik ojek, atau paling malas pun, aku pilih angkot yang supirnya suka muter-muter cari penumpang. Tapi entah kenapa, hari itu, aku memilih bus ekonomi. Yang kursinya keras, kipasnya mati, dan jendelanya tak bisa ditutup sepenuhnya. Aku duduk di bangku deret dua, dekat jendela, dan berharap tak ada yang duduk di sebelahku.


Tapi kemudian seseorang naik. Rambutnya beruban, matanya teduh, dan wajahnya... aneh! Bukan aneh karena menyeramkan. Aneh karena terlalu damai untuk ukuran dunia yang bising.


Ia duduk di sampingku. Tak membawa apa pun, kecuali bungkusan kecil berisi roti sobek dan satu botol air putih.


Kami diam lama. Sampai akhirnya ia membuka percakapan: "Kamu sering merasa lelah, ya?"


Aku menoleh setengah bingung. "Maksud Bapak?"


Ia tersenyum samar dan berkata, "Capek jadi manusia. Capek menyesuaikan diri. Capek menyimpan luka yang tak bisa dibagikan."


Aku tertawa kecil. "Wah, Bapak paranormal, ya?"


"Bukan. Aku cuma duduk di sebelahmu."


Aku menatapnya lebih lama. "Siapa, sih, Bapak ini?"


Ia tidak menjawab. Tapi pandangannya tak menuntut apa pun. Tak ingin dimengerti. Hanya hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun