Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau... Di Pinggir Jalan Raya

24 September 2020   23:49 Diperbarui: 24 September 2020   23:56 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kering tanah ini.. 

Tak menyurutkan mu tuk berbunga.. 

Harummu menusuk-nusuk hidupku... 

Ku suka baumu... 

Selalu ku lihat.. 

Penuh cinta... 

Sampai ku jatuh cinta padamu.. 

Bau wangimu... 

Ingin ku petik... 

Ku simpan di saku.. 

Hatiku... Yang dalam.. 

Agar wanginya... 

Memenuhi relung-relung hatiku.. 

Bersinar putih bersih... 

Mengkilat menggodaku tuk memitiknya kembali.. 

3 helai ku simpan... 

Tuk pewangi tubuhku... 

Kalem... Tak menyengat.. 

Menusuk tajam... 

Seperti di ruangan terapi... 

Kenyamanannya kurasakan.. 

Penuh kasih... 

Meski tak begitu lama... 

Hanya sehari... Cukup harumkan.. 

Dan mengering... Disakuku... 

Kucuci kembali.. Bajuku... 

Terimakasih bunga melati... 

Seperti kekasihku.. 

Kau berbunga indah.. 

Di sepanjang tahun

Kurawat seperti yang ada di rumahku.. 

Yang sederhana.. 

Harummu memberi kenyamanan hati...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun