Visi “memperkuat bangsa” memberi sentuhan sosial, tetapi masih terlalu abstrak. Publik ingin tahu, bagaimana IDSurvey memastikan keberpihakan pada isu lingkungan, inklusi sosial, dan keberlanjutan?
Apalagi, tren global sekarang mengarah ke ESG (Environment, Social, Governance). Hampir semua perusahaan besar dunia sudah memasukkan net zero, energi terbarukan, atau inklusi sosial dalam visi–misi mereka. Di titik ini, IDSurvey perlu lebih konkret: apa kontribusinya pada SDGs, bagaimana peran nyata terhadap green economy yang sudah mereka klaim di dokumen profil perusahaan?
5. Lensa Komunikasi & Inspirasi: Kejelasan Narasi
Tak kalah pentingnya, lensa yang berfokus pada kejelasan bahasa, daya inspirasi, dan kekuatan narasi publik, juga harus benar-benar diperhatikan.
Dari sisi komunikasi, kalimat visi dan misi IDSurvey terdengar rapi dan inspiratif. Kata-kata seperti “kelas dunia”, “kepercayaan”, “nilai tambah” memang memberi energi positif.
Tetapi ada dua catatan. Pertama, sebagian besar istilah masih generik—bisa ditemui di banyak perusahaan lain. Kedua, bahasa misi cukup panjang dan kompleks. Untuk audiens publik, kalimat seperti “memperkuat kapasitas dan kapabilitas” terasa teknokratis. Padahal, kekuatan visi–misi adalah ketika ia mudah dipahami oleh semua kalangan, bukan hanya manajemen internal.
Usulan Perbaikan Visi dan Misi
Berdasarkan evaluasi tadi, berikut saran perbaikan rumusan yang lebih ringkas, konkret, dan komunikatif:
Visi Perusahaan (sekarang):
Menjadi perusahaan jasa penjamin terintegrasi kelas dunia dan berperan memperkuat bangsa melalui peningkatan kepercayaan.
Visi (saran perbaikan):
“Menjadi perusahaan jasa penjamin terintegrasi bertaraf internasional yang diakui di Asia Pasifik, memperkuat daya saing bangsa melalui standar mutu dan kepercayaan global.”
Misi Perusahaan (sekarang) :
1. Menyediakan jasa yang komprehensif dan terpercaya dengan memperkuat kapasitas dan kapabilitas terkait sumber daya manusia, teknologi, dan inovasi melalui sinergi dan integrasi bisnis.
2. Memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan melalui standarisasi mutu, peningkatan efisiensi, keselamatan, dan keamanan.
3. Membangun jaringan dan memperkuat reputasi di Asia Pasifik.