Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inilah Panduan Awal Mahasiswa Baru Menemukan Arah Hidup di Tengah Disrupsi

21 Juli 2025   08:45 Diperbarui: 21 Juli 2025   08:40 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketika dunia tak lagi memberi petunjuk arah, karakterlah yang menunjukkan jalan. Bukan sekadar tujuan, tapi makna dari perjalanan itu sendiri."

Saat Dunia Bergerak Terlalu Cepat, Siapa yang Masih Memegang Kompas?

Selamat datang, para mahasiswa baru. Anda tak sedang memasuki ruang kelas biasa, atau pun dunia kampus yang klasik. Bukan lagi ruang perpusatakaan dengan buku-buku tebal, dan juga bukan lagi ruang kelas dengan dosen yang berceramah di depan. Melainkan dunia yang dinamis, kompleks, dan tak bisa ditebak.

Jangan kaget, saat yang dihadarpi bukan lagi dunia kampus dengan suasana tenang dan rute yang teratur, tetapi dunia penuh turbulensi. Bentuknya beragam. Yaitu disrupsi teknologi, kecerdasan buatan, krisis nilai, krisis identitas, dan hiperkompetisi yang merambah setiap aspek kehidupan.

Ya, kini dunia penuh dengan perubahan cepat, distraksi tak berujung, dan kecanggihan yang kadang membuat kita merasa kecil. Semua in membuat masa depan kita tak lagi bisa ditebak seperti dulu.

Kita berada dalam apa yang disebut para pakar sebagai era tanpa peta, ketika masa depan tidak dapat diprediksi dengan pola-pola masa lalu. Namun, justru di sinilah karakter menemukan tempat sejatinya: menjadi kompas dalam lautan tak pasti. Pas rasanya, bila kita katakan bahwa karakter adalah kompas di era tanpa peta. Profesor Klaus Schwab, pendiri World Economic Forum, menyebut ini sebagai The Fourth Industrial Revolution. Ditandai oleh "fusi teknologi yang mengaburkan batas antara fisik, digital, dan biologis."

Di tengah realitas seperti itu, apa yang bisa menjadi pegangan kita? Karakter. Bukan sekadar akhlak mulia, tapi kompas batin yang mampu memberi arah ketika tidak ada peta yang bisa diandalkan.

Ya, sekali lagi: karakter, sebelum pintar. Adab dulu, sebelum ilmu.

Mengapa Karakter Kini Menjadi Urgensi Global: Kebutuhan Mendesak di Zaman Ini?

Di era kini, Ai kian canggih. AI dapat menulis esai, menciptakan desain artistik, membuat kode, bahkan "berpikir" dengan algoritma, hingga mengambil keputusan dalam sistem otonom.

Namun, manusia tetap memegang satu keunggulan eksistensial, satu hal yang tetap tak tergantikan: karakter manusia. Bukan hanya tentang etika, tapi tentang keteguhan, arah, dan makna. Karakterlah yang membedakan antara orang yang cerdas dan orang yang bisa dipercaya. Antara yang sukses instan dan yang bertahan panjang.

Karakter adalah integrasi dari nilai, emosi, dan tindakan yang membentuk siapa kita sebenarnya. Riset dari Center for Curriculum Redesign (CCR) menyatakan bahwa "karakter akan menjadi pilar utama dalam pendidikan abad ke-21," bersanding dengan kompetensi dan literasi. Tanpa karakter, pengetahuan dan keterampilan dapat disalahgunakan atau kehilangan arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun