Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 4 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 4 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung “Menulis bukan sekadar merangkai kata, tapi merawat jiwa dan meninggalkan jejak makna.”

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Microlearning: Kunci Baru Menggerakkan SDM di Era Serba Cepat

2 Juni 2025   10:39 Diperbarui: 2 Juni 2025   12:24 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar sekejap, dampaknya melekat.| Image: grok.com

"Mereka yang terus belajar akan mewarisi masa depan, sementara mereka yang berhenti belajar akan hidup di dunia yang tak lagi mereka pahami." - Eric Hoffer

Saat Anggaran Menyempit, Inovasi Harus Melejit

Dulu, saya pernah diberi mandat untuk memperbaiki performa salah satu cabang department store terbesar kedua di Indonesia. Cabang yang saat itu menyandang predikat Stone untuk layanan pelanggan. Bagi yang belum familiar, itu adalah peringkat terendah, jauh di bawah Silver, Gold, apalagi Platinum.

Setelah serangkaian diskusi dan observasi, kami menyadari bahwa perubahan besar bisa dimulai dari sesuatu yang sangat sederhana: sebuah pesan singkat berdurasi 3 menit. Setiap pagi, sebelum toko mulai beroperasi, pesan-pesan menyentuh hati disiarkan melalui sistem paging yang menjangkau seluruh area. Pesan disebar dari tiga lantai penjualan, hingga ruang back office dan area ekspedisi di basement.

Isi pesannya? Beragam. Mulai dari pengembangan diri, peluang karir, tips praktis, kisah humanis dari sesama karyawan, hingga sentuhan spiritual yang menguatkan makna kerja. Saya bersama tim Customer Relation Officer menyusun pesan-pesan itu dengan cermat, agar relevan, membumi, dan menggugah.

Hasilnya luar biasa. Kurang dari tiga bulan, dengan dukungan program lain yang bersinergi, predikat layanan meningkat drastis dari Stone menjadi Platinum.

Pengalaman ini mengajarkan satu hal penting: pembelajaran tidak harus mahal, tidak harus rumit, dan tidak harus menunggu ruang kelas.

Kini, banyak perusahaan menghadapi tantangan serupa. Tekanan biaya operasional memaksa pengurangan anggaran pelatihan. Namun di saat yang sama, kebutuhan untuk membangun SDM unggul justru semakin mendesak. Tantangan bisnis, disrupsi teknologi, perubahan cara kerja, hingga ekspektasi generasi baru tak memberi kita waktu untuk berdiam.

Lalu, bagaimana caranya kita tetap bisa menyalakan api pembelajaran di tengah keterbatasan itu?

Jawabannya adalah Microlearning, strategi pembelajaran yang ringkas namun berdampak. Cukup satu menit setiap hari, satu pesan yang menggugah, dan hasilnya bisa melekat dalam pola pikir serta perilaku kerja karyawan.

Inilah solusi cerdas bagi perusahaan yang ingin membangun SDM unggul tanpa harus bergantung pada pelatihan konvensional yang memakan biaya dan waktu. Belajar sekejap, dampaknya melekat. Bukan sekadar efisiensi, tapi juga bentuk transformasi belajar yang visioner dan inspiratif di era serba cepat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun