Gunakan Media yang Sudah Familiar, dan tak perlu menciptakan aplikasi baru. Manfaatkan saluran yang sudah akrab dan nyaman: WhatsApp, Telegram, LMS internal dan/atau Email ringan (berformat visual). Yang penting bukan platformnya, tetapi rasa yang ditanamkan.
Namun, satu hal yang perlu diingat: Microlearning terbaik bukan yang paling pintar, tapi yang paling terasa. Yang membuat karyawan berkata, "Aku merasa diperhatikan, dipahami, dan dikuatkan."
Refleksi: Membangun Budaya Belajar dari Satu Menit yang Bernilai
Ingat, membangun manusia bukanlah proyek musiman. Ia adalah proses berulang. Ya, seperti tetesan air yang perlahan membentuk batu. Microlearning bukan jalan pintas, tapi jalan baru. Ia mengembalikan pembelajaran pada ritme alami manusia: sedikit demi sedikit, tapi terus-menerus. Ia menjadikan belajar sebagai bagian dari napas keseharian.
Dalam dunia kerja yang penuh tekanan, barangkali bukan ruang pelatihan besar yang menyelamatkan. Tapi satu kutipan di pagi hari, satu pertanyaan reflektif saat makan siang, atau satu video singkat sebelum pulang kerja.
Kini, Saatnya Bangun Revolusi Belajar Harian di Organisasi Anda
* Sudahkah tim Anda punya Daily Learning Bits yang mereka tunggu setiap pagi?
* Sudahkah perusahaan Anda membangun kebiasaan belajar kecil yang berkelanjutan?
Saatnya mengubah mindset pengembangan SDM dari event-based menjadi habit-based. Mulailah dengan satu konten, satu ide, satu menit. Karena dari sana, revolusi bisa dimulai.
Percayalah, "Transformasi besar dimulai dari kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI