Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Transformative Human Development Coach | Penulis 3 Buku

Agung MSG – 🌱 Transformative Human Development Coach ✨ Mendampingi profesional bertumbuh lewat self-leadership, komunikasi, dan menulis untuk reputasi. 📚 Penulis 3 buku dan 1.400+ artikel inspiratif di Kompasiana dengan konsistensi kualitas yang mendapat sorotan headline dan highlight. 💡 Penggagas HAI Edumain – filosofi belajar dan berkarya dengan hati, akal, dan ilmu. 📧 agungmsg@gmail.com | 🔗 bit.ly/blogagungmsg | 📱 @agungmsg | 📞 +62 813-2045-5598 🔖 #TransformativeCoach #LeadershipWriting #GrowWithAgung

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

8 Tangga Rezeki Baru di Era Ekonomi Digital dan Cara Naiknya

26 Mei 2025   09:04 Diperbarui: 26 Mei 2025   09:12 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bermodalkan koneksi internet, akun medsos, peminat cukup membantu menjualkan produk orang lain saja. Tak perlu stock barang. Hanya saja tantangannya, marginnya kecil, dan harus kreatif membuat konten sendiri.

2. Menjadi Reseller Brand Terkenal

Di tahap ini, Anda menjual produk dari brand yang sudah dikenal dan mapan. Konten promosi biasanya sudah disediakan oleh pemilik brand. Keuntungannya lebih stabil, namun margin yang didapatkan relatif kecil karena sistemnya sudah baku. Plus juga harus siap berjibaku dalam persaingan harga.

3. Rebranding / White Label

Anda mulai mengembangkan diferensiasi produk sendiri dengan cara melakukan repackaging dan repositioning produk yang ada. Fokus utama di tahap ini adalah pada penentuan niche pasar dan bagaimana membangun brand dari produk yang di-rebrand.

Anda membeli produk "kosongan" (tanpa merek), lalu memberi nama brand sendiri. Orang biasa menyebutnya sebagai maklon (maakloon). Tantangannya adalah kita butuh pemahaman pasar dan direrensiasi. Agar naik daun maka packaging dan positioning haruslah.

4. Kolaborasi dengan Pemilik Produk

Tanpa perlu modal, kita bisa bekerja sama langsung dengan pemilik produk untuk menjual barang mereka dengan sistem bagi hasil, dan menjadi marketer utamanya. Kunci keberhasilannya ada pada kemampuan marketing kita. Skema ini cocok bagi mereka yang ahli menjual tapi belum punya produk sendiri.

Tantangannya, kita perlu kemampuan bernegosiasi & promosi.

5. Solopreneur Digital / Profesional

Di tahap ini, kita bisa membangun dan menjual jasa digital berbasis keahlian (skill-based service). Bisa sebagai freelancer, desainer, digital marketer, copywriter, konsultan, atau tenaga profesional lainnya. Kemandirian dan personal branding sangat dibutuhkan di level ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun