Nyamuk: Kenapa Kau Ingin Ku Teplek Mati
Dengungku memecah keheningan malam,
Mencari setetes kehidupan tuk bertahan hidup.
Bukan niat jahat yang menuntunku padamu,
Hanya naluri dasar, untuk keluargaku.
Kau angkat tangan dengan penuh amarah,
Ingin meneplek tubuh mungilku hingga binasa.
Tak pernahkah kau lihat pengorbananku ini?
Melawan keganasan alam, hanya untuk bisa kembali.
Telur-telur mungil tersimpan di genangan air,
Menunggu saat menetas, menjadi larva pemburu.
Melawan arus, mencari makan tanpa henti,
Tak kenal lelah, meski terkadang nyaris sirna.
Metamorfosis panjang kulewati dengan gigih,
Dari larva menjentik, menjadi pupa yang sunyi.
Di dalam sana, tubuhku terbentuk kembali,
Menjadi nyamuk dewasa, siap terbang mencari arti.
Dan kau menyebutku makhluk menyebalkan,
Pembawa penyakit yang kau hindari selalu.
Tapi tahukah kau, tak semua dari kami berniat jahat,
Banyak yang tak membawa penyakit, terbang tanpa mengganggu.
Jika kau tepuk tanganmu dengan penuh benci,
Sadarilah, nyawa pun hilang dalam sekejap mata.
(sosunka) [bloodsucker in Russian] terpaksa aku lakukan,
Hanya untuk bertahan hidup, melestarikan generasi.
Bukankah bumi ini tempat berbagi untuk semua?
Mari hidup berdampingan, cari solusi bersama.
Jauhkan genangan air, tempat perkembanganku,
Gunakan obat anti nyamuk, lindungi dirimu.
Hidupku tak panjang, hanya sebatas musim berganti,
Jangan kau bunuh tanpa arti.
Lestarikan alam, jaga kebersihan lingkungan,
Hidup damai bersama, niscaya itu lebih baik.