Tumbuh Bersama Waktu"
Di dekapan sang mentari mentari pagi,
Sebutir benih mulai bertunas di bumi.
Akarnya mencengkram erat, mencari nutrisi,
Daunnya merekah, menyapa sang surya.
Hari demi hari, minggu demi minggu,
Si kecil bertumbuh, kian kokoh dan tinggi.
Batangnya tegap, menjulang ke angkasa,
Rantingnya menari, diiringi hembusan sang bayu.
Musim silih berganti, panas dan hujan,
Tumbuh bersama waktu, tak kenal lelah.
Menghadapi rintangan, badai dan kekeringan,
Tetap berdiri tegak, dengan semangat membara.
Buah-buahan mulai bermunculan,
Manis dan segar, siap dipetik dan dinikmati.
Simbol kedewasaan, hasil dari perjuangan,
Memberikan manfaat, bagi semua makhluk hidup.
Dan ketika waktunya tiba,
Si pohon tua akan roboh dan kembali ke bumi.
Namun, warisannya takkan terlupakan,
Benih-benihnya tersebar, siap tumbuh dan berkembang.
Seorang tidak boleh terlalu tua
Sehingga tidak dapat melahirkan lagi;
Dia menghasilkan buah pada masa tuanya.
Tanaman yang berasal dari surga terus tumbuh;
Dia tidak pernah merasa dirinya cukup bertumbuh;
Dia tidak akan puas kecuali dia menambah
Tingkat kerohaniannya setiap hari.