Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tumbuh Bersama Waktu

8 Mei 2024   20:51 Diperbarui: 8 Mei 2024   21:01 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tumbuh Bersama Waktu"
Di dekapan sang mentari mentari pagi,
Sebutir benih mulai bertunas di bumi.
Akarnya mencengkram erat, mencari nutrisi,
Daunnya merekah, menyapa sang surya.

Hari demi hari, minggu demi minggu,
Si kecil bertumbuh, kian kokoh dan tinggi.
Batangnya tegap, menjulang ke angkasa,
Rantingnya menari, diiringi hembusan sang bayu.

Musim silih berganti, panas dan hujan,
Tumbuh bersama waktu, tak kenal lelah.
Menghadapi rintangan, badai dan kekeringan,
Tetap berdiri tegak, dengan semangat membara.

Buah-buahan mulai bermunculan,
Manis dan segar, siap dipetik dan dinikmati.
Simbol kedewasaan, hasil dari perjuangan,
Memberikan manfaat, bagi semua makhluk hidup.

Dan ketika waktunya tiba,
Si pohon tua akan roboh dan kembali ke bumi.
Namun, warisannya takkan terlupakan,
Benih-benihnya tersebar, siap tumbuh dan berkembang.

Seorang tidak boleh terlalu tua
Sehingga tidak dapat melahirkan lagi;
Dia menghasilkan buah pada masa tuanya.

Tanaman yang berasal dari surga terus tumbuh;
Dia tidak pernah merasa dirinya cukup bertumbuh;
Dia tidak akan puas kecuali dia menambah
Tingkat kerohaniannya setiap hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun