Di balik tembok bata kusam dan atap seng yang berkarat,
Tersimpan harta karun yang tak ternilai harganya: hati yang kaya dan jiwa yang kuat.
Jauh dari gemerlap dunia dan hingar bingar kota,
Terhampar sawah hijau dan ladang yang subur, warisan leluhur yang tak terkira.
Bukan tentang kemewahan dan pamer harta,
Tapi tentang kesederhanaan dan keikhlasan jiwa.
Senyum hangat dan tawa riang,
Menyambut setiap tamu dengan penuh kasih sayang.
Di teras rumah yang lapang,
Terdengar deru mesin traktor dan tawa anak-anak yang riang.
Tangan-tangan kasar, kokoh dan penuh tenaga,
Menyulap tanah menjadi ladang yang berlimpah.
Bukan mobil mewah yang menjadi idaman,
Tapi truk yang gagah dan kokoh, siap sedia membantu sesama.
Kekayaan bukan diukur dari harta benda,
Tapi dari keringat dan kerja keras yang tak kenal lelah.
Di balik kesederhanaan, terpancar aura kedamaian dan ketenangan.
Hati yang lapang dan jiwa yang penuh syukur,
Menjadikan hidup terasa lebih berarti dan penuh makna.
Marilah kita hargai mereka yang berhati kaya di balik rumah sederhana,
Belajar dari kesederhanaan dan keikhlasan mereka.
Bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta benda,
Tetapi pada hati yang penuh cinta dan jiwa yang penuh syukur.