Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sabar dan Syukur: Permata Hati

13 April 2024   05:05 Diperbarui: 13 April 2024   05:22 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabar dan Syukur: Permata Hati


Di balik reruntuhan hidup yang terasa kian mendung,
Sabar menjelma penuntun, dalam lautan yang berliku,
Bersyukur pada setiap titik terang, meski remang-remang,
Puisi sabar dan bersyukur, menyulam harapan di tengah malam.
Sabar dan syukur, permata terpendam,
Di lubuk hati, kilaunya terang benderang.
Sulit digapai, namun mulia tak terkira,
Menjadi bekal hidup menghadapi segala lara.

Sabar bagaikan tameng perkasa,
Melindungi jiwa dari gejolak rasa.
Saat coba datang menguji keteguhan,
Sabar membisikkan, "Tetaplah bertahan."

Syukur bagaikan pelita penerang,
Menyinari langkah di lorong yang remang.
Saat nikmat menghampiri, tak lupa bersua,
Syukur bergema, "Anugerah tiada tara."

Hidup tak selalu bersinar terang,
Ada duka nestapa yang datang silih berganti.
Dengan sabar dan syukur kita lalui aral,
Yakini kebaikan selalu menanti.

Mereka yang bersabar dan bersyukur,
Hati damai penuh ketenangan.
Mereka menuai berkah dari Yang Maha Kuasa,
Bahagia sejati terpancar di wajah mereka.

Marilah kita pupuk sabar dan syukur,
Hiasi hari dengan keikhlasan dan ketulusan.
Hadapi hidup dengan lapang dada,
Raih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun