Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Demah: Memulihkan Luka Batin

10 April 2024   02:17 Diperbarui: 10 April 2024   02:37 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melodi Demah: Memulihkan Luka Batin

Dalam gelapnya malam, demah hadir,
Seperti elixir untuk luka-luka lama,
Jasmani dan rohani, yang menghantui,
Menyembuhkan dengan lembut, mengobati dengan sabar.

Panasnya meresap, menembus daging dan pikiran,
Mengusir rasa sakit yang terpendam,
Tak hanya pada tubuh yang rapuh,
Namun juga pada jiwa yang terluka dan lesu.

Demah bukan hanya tentang api yang membakar,
Tapi juga tentang kehangatan yang menyembuhkan.
Mengajarkan kita untuk memulihkan diri,
Dari kehancuran yang telah lama menghantui.

Di antara bara yang membara, kita menemukan perdamaian,
Di tengah-tengah kegelapan, kita menemukan cahaya.
Demah mengajarkan bahwa meski luka lama menyakitkan,
Namun, ada harapan untuk penyembuhan yang menyeluruh.


Demah, bukan hanya panas yang membakar,
Tapi juga api yang memurnikan jiwa.
Membakar luka-luka batin yang terkubur dalam,
Melepaskan rasa sakit yang terpendam lama.

Luka fisik mudah terlihat dan disembuhkan,
Namun luka batin tersembunyi dan merenggut ketenangan.
Demah bagaikan pisau bedah yang tajam,
Membuka luka lama, membersihkannya dengan ketelitian.

Rasa sakit yang muncul saat demah,
Bagaikan teriakan jiwa yang ingin dibebaskan.
Air mata yang mengalir bagaikan aliran sungai,
Mencuci luka dan membawa pergi kesedihan yang terpatri.

Demah bukan kutukan, tapi anugerah,
Kesempatan untuk menyembuhkan diri secara menyeluruh.
Menerima luka dengan penuh kasih sayang,
Dan melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu yang kelam.

Di saat demah datang, dengarkanlah bisikannya,
Ia membawa pesan tentang kekuatan dan pemulihan.
Percayalah pada prosesnya, dan janganlah kau gentar,
Cahaya kebahagiaan menanti di ujung jalan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun