Bukan titik biasa, meski wujud serupa,
Tilde (~) membawa makna yang berbeda.
Di kamus dan contoh penggunaan ia bertahta,
Menggantikan sublema, melengkapi makna.
Bukan sekadar titik, tilde (~) membawa arti yang khas,
Menyiratkan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Di dalam bahasa, ia mengisi celah, melengkapi makna,
Menjadi penanda yang merangkap sublema yang terlupa.
Seakan bisikan halus, "Ada yang kurang di sini,"
Tilde mengingatkan akan keberagaman bahasa.
Ia adalah jembatan samar menuju makna lain,
Mengundang penasaran untuk terus menggali.
Dalam era digital, tilde menjadi lambang kreativitas,
Menghiasi emotikon, menggubah nama pengguna.
Titik kecil dengan makna yang tak terhingga,
Tilde (~) adalah pintu menuju pemahaman yang luas.
Seolah berbisik, "Ada yang tertinggal disini,"
Sublema yang hilang, diwakili tilde ini.
Sebuah pengingat, tak semuanya tersaji lengkap,
Bahasa dinamis, terus bergerak dan berkembang.
Tilde seperti jembatan penghubung samar,
Menuju arti lain, walau tak tertera gamblang.
Memancing keingintahuan, untuk terus belajar,
Menyelami bahasa dan seluk beluknya yang tak sepele.
Di dunia digital, ia lambang kreativitas,
Menyandingkan huruf, ciptakan realitas.
Emoticon lucu, username yang khas,
Tilde hadir, membawa sentuhan personal.
Titik mungil dengan makna tak terbatas,
Tilde (~), lebih dari sekedar pengganti yang hening.
Ia pembuka jalan, ke wawasan yang luas,
Dalam khazanah bahasa, ia turut bernyanyi.