Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudut Pandang: Diruang Doa

26 Maret 2024   00:02 Diperbarui: 26 Maret 2024   00:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sudut Pandang: Di Ruang Doa

Di sudut ruang doa, aku tertunduk,
Pasrah diri di hadapan Sang Pencipta.
Memohon ampunan atas dosa dan khilaf,
Mengharap petunjuk dan pencerahan.

Di sudut ruang doa, satu sisi tertunduk pasrah diri,
Memohon ampun dalam keheningan yang syahdu,
Di hadapan Yang Maha Kuasa, hati terbuka dan tulus,
Mengalirkan doa, harapan, dan penyerahan, sungguh merasa hening dalam ketundukan itu.


Hanya aku dan Dia di sini,
Dalam keheningan yang menenangkan jiwa.
Suara hatiku berbisik, memohon pertolongan,
Mencari kedamaian dan ketenangan.

Air mata menetes di pipiku,
Mencuci rasa sedih dan kecewa.
Aku berserah diri sepenuhnya,
Menitipkan harapan dan doa.

Cahaya lilin berkelap-kelip,
Menemani aku dalam kesendirian.
Sinarnya yang redup memberikan secercah harapan,
Bahwa Dia selalu ada, mendengarkan doa.

Lama aku terdiam, merenungkan diri,
Menyadari kekurangan dan kelemahanku.
Aku berjanji untuk menjadi lebih baik,
Menjalani hidup dengan penuh makna.

Di ruang doa ini, aku menemukan ketenangan,
Tempat aku bisa bersyukur dan memohon.
Aku yakin Dia mendengarkan doaku,
Dan memberikan yang terbaik untukku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun