Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kasihku: Potongan Puzzle Hatiku

21 Maret 2024   20:10 Diperbarui: 21 Maret 2024   20:13 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kasihku: Potongan Puzzle Hatiku

Sebelum dirimu hadir dalam hidupku,
Hatiku terasa hampa, bagai puzzle tak lengkap.
Ada ruang kosong yang mengganjal di jiwa,
Mencari pasangan yang pas untuk mengisi cerita.

Dan kemudian engkau datang,
Dengan senyum dan pesona yang menawan.
Secercah cahaya yang menerangi lorong hati,
Membawa kehangatan dan membuatku mengerti.

Kasihku, engkau bukanlah sekadar serpihan,
Kau adalah potongan puzzle hatiku yang utuh.
Jantung hatiku, belahan jiwaku,
Bagian dari tulang rusukku, impianku kelak.

Di era digitalisasi yang bergemuruh,
Kita bersama-sama menghadapinya, tangan dalam tangan.
Kasih yang kita miliki, tak tergantikan,
Kau adalah pusat dari segala kebahagiaan dan keutuhan.

Dalam dunia yang berubah, kita tetap bersama,
Mengisi satu sama lain, seperti puzzle yang lengkap.
Kasihku, kau adalah bagian tak terpisahkan,
Dari hidupku yang penuh warna dan makna.


Kini aku tahu, engkaulah potongan puzzle yang hilang,
Pas sekali mengisi ruang kosong di dalam diri.
Kita berdua saling melengkapi,
Menciptakan kisah cinta yang begitu berarti.

Bersamamu, hidup terasa lebih berwarna,
Penuh dengan tawa, cerita, dan suka cita.
Kau pendengar setia di saat duka,
Kekuatan dan semangat yang selalu membara.

Terima kasih kasihku, telah hadir dan melengkapi,
Membuat hidupku sempurna dan penuh arti.
Tanpa dirimu, puzzle hatiku takkan pernah utuh,
selamanya akan ku jaga cinta suci ini.

Denganmu, belahan jiwaku,
Aku akan melangkah bersama mengarungi waktu.
Menjalin kasih yang abadi, tak lekang oleh debu,
Dua insan saling bertaut, selamanya untukmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun