Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan dan Senandung Katak

11 Maret 2024   10:10 Diperbarui: 11 Maret 2024   10:22 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan dan Senandung Katak

Langit kelabu, mendung memekar,
Hujan turun, gemericik membasahi sabar.
Di atas daun, di genting rumah tua,
Riuh rendah katak bersahutan merduka.

Hujan menabuh genderang di atas tanah,
Air mengalir, menyapu debu dan dahaga.
Pepohonan berdendang, daunnya berpelukan,
Senandung katak irama pengiring alam nestapa.

Cahaya senja mengintip malu-malu,
Hujan mereda, udara bersih dan baru.
Bau tanah basah semerbak harum,
Katak bernyanyi, lagu kemenangan membumbung.

Mereka bersyukur, dahaga terpenuhi,
Kolam terisi, kehidupan diperbarui.
Hujan dan katak, duet alam yang hening,
Menyanyikan puji syukur, kidung kehidupan yang wangi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun