Batas Senja: Mau Kemana Hari Ini?
Langit jingga mewarnai ufuk barat,**
Mentari terbenam, perlahan melambai.
Batas senja menyapa, dengan pertanyaan yang memikat,
"Mau kemana hari ini, setelah lelah kau lalui?"
Langkah kaki terhenti, sejenak merenung,
Menengok kembali, jejak yang telah terukir.
Suka dan duka, tawa dan tangis, bercampur menjadi satu,
Membentuk sebuah cerita, tentang hari yang telah dilalui.
Batas senja, bagai sebuah cermin,
Memantulkan jiwa yang terdalam.
Menyentuh hati yang terdalam,
Mempertanyakan makna hidup yang sesungguhnya.
Mau kemana hari ini?
Pertanyaan yang tak mudah dijawab.
Namun, batas senja memberikan jawabannya,
"Kembalilah ke rumah, ke dalam hati yang tenang.
Di sana, kau akan menemukan jawabannya,
Tentang makna hidup yang sesungguhnya.
Tentang kebahagiaan yang kau cari,
Tentang cinta yang kau nanti.
Batas senja, bukan akhir dari perjalanan,
Tetapi awal dari sebuah babak baru.
Babak penuh harapan dan mimpi,
Untuk hari esok yang lebih cerah.
Mau kemana hari ini?
Kembalilah ke rumah, ke dalam hati yang tenang.
Di sana, kau akan menemukan jawabannya.
Batas senja telah berlalu,
Malam pun tiba.
Saatnya untuk beristirahat,
Dan bersiap untuk hari esok yang lebih indah.
Batas senja mengejar kemana arah langkah,
Di antara cahaya yang mulai meredup dan gelap.
Mau kemana kita hari ini, tanya dirimu sendiri,
Di tengah keheningan dan kerinduan yang terpendam di dalam hati.
Apakah kita akan melangkah ke pelukan malam,
Menelusuri jalanan yang sunyi namun penuh misteri?
Atau kita akan merentangkan sayap menuju ke angkasa,
Menyaksikan keindahan bintang-bintang yang bersinar?