Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tak Ingin Usai

15 Februari 2024   08:30 Diperbarui: 16 Februari 2024   20:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jemaat berdoa. (AP/AARON FAVILA via Kompas.id)

Rabu Abu menyapa, melapisi luka
Di hari Valentine yang penuh cinta.
Dua dunia bertemu, dalam tarian duka
Antara kasih dan penyesalan yang beradu.

Bunga mawar merah layu di vas bunga,
Simbol cinta yang tak lagi bercahaya.
Abu melapisi dahi, tanda dosa
Mengingatkan kefanaan dan nestapa.

Kenangan indah Valentine terbayang,
Bisikan cinta yang kini terasa hampa.
Rabu Abu membawa kenyataan pahit,
Bahwa cinta tak selalu abadi dan baka.

Namun, di balik duka dan penyesalan,
Seberkas harapan masih tersisa.
Rabu Abu menjadi momen perenungan,
Untuk kembali ke jalan yang lurus dan damai.

Cinta tak selalu tentang kebahagiaan,
Kadang ia datang bersama luka dan penyesalan.
Rabu Abu mengingatkan kita untuk berbenah,
Menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Meskipun Valentine dan Rabu Abu tak ingin usai,
Kita harus terus melangkah maju.
Belajar dari masa lalu, dan membuka hati untuk cinta yang baru.

Di hari Valentine, cinta mengalir tulus,
Namun bagi kita, ini tak hanya tentang itu.
Ini tentang pertobatan total, tentang memurnikan jiwa,
Dalam peziarahan hidup, di mana cinta abadi mengalir.

40 hari, pergulatan panjang dan retret agung,
Kita melangkah bersama, mencari kebenaran yang hakiki.
Bukan sekadar cinta sesaat, namun cinta yang abadi,
Yang membawa kita mendekat pada Sang Pencipta.

Cahaya kasih menyinari setiap langkah,
Membimbing kita melewati malam gelap.
Dalam pertobatan total, kita menemukan damai,
Dan membangun fondasi cinta yang tak tergoyahkan.

Jadi biarlah hari Valentine hanya awal,
Dari perjalanan yang tak ingin kita akhiri.
Kita bersama, dalam cinta dan pertobatan,
Menuju keabadian yang dijanjikan Sang Maha Kuasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun