Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Atas Meja

31 Januari 2024   06:58 Diperbarui: 31 Januari 2024   07:01 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di atas meja rindu itu menghilang,
Seperti lembaran waktu yang perlahan terbawa angin.
Kenangan terpampang di antara serpihan harapan,
Puisi melankolis, di atas meja, tak tersentuh lagi.

Sisa-sisa cerita yang tergores di kenangan,
Menyisakan coretan rindu yang kian pudar.
Di meja yang dulu penuh makna dan senyuman,
Puisi tentang kepergian, meninggalkan ruang hampa.

Hilang, seperti jejak langkah yang tak terdengar,
Di meja yang kini sepi dan redup.
Puisi di atasnya, mencoba mengukir kelam,
Dalam perpisahan, kisah rindu merajut luka.

Tetapi meja itu tetap bersaksi bisu,
Dalam puisi di atasnya, tergambar kehampaan.
Rindu yang menghilang, namun tinggal sebagai bayangan,
Di sana, di atas meja, puisi berbicara tentang kesedihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun