Mohon tunggu...
Agung Chris
Agung Chris Mohon Tunggu... Guru - Guru

Semangat berkarya... Untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tenangkan Diri, Sehatkan Jiwa Raga: Menyikapi Perkataan Pedih

13 April 2024   11:43 Diperbarui: 13 April 2024   11:46 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tenangkan Diri, Sehatkan Jiwa Raga: Menyikapi Perkataan Pedih

Kata-kata bagai pisau bermata dua,
Menyingkap luka lama, menggores hati yang pilu.
Menahan sakit hati, bagai api berkobar,
Membakar jiwa raga, merenggut ketenangan.

Di momen mengampuni, bukan membuka luka lama,
Tapi melepaskan ikatan kebencian yang merajut jiwa.
Bukan berarti melupakan, tapi membebaskan diri,
Dari belenggu dendam, yang menggerogoti hati.

Menyembuhkan luka batin, bagai menyiram bunga layu,
Membutuhkan waktu, kesabaran, dan kasih sayang yang utuh.
Bukan dengan membuka luka lama, tapi dengan cinta dan perhatian,
Menumbuhkan kembali tunas harapan, di taman hati yang kelam.

Kelelahan pikiran, fisik, dan jiwa, bukan hanya karena pekerjaan,
Tapi juga karena kekhawatiran, frustrasi, dan kebencian yang menggerogoti.
Bebaskan diri dari beban mental, temukan kedamaian dalam diri,
Dengan menenangkan pikiran, meditasi, dan yoga, ciptakan harmoni.

Maafkan diri sendiri dan orang lain, buka pintu hatimu untuk kasih sayang,
Lepaskan semua perasaan negatif, sambut kebahagiaan dan terang.
Ingatlah, mengampuni bukan berarti kalah, tapi tanda kekuatan jiwa,
Untuk membebaskan diri dari belenggu masa lalu, dan meraih masa depan yang cerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun