Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Kompasianer

Kompasianer of The Year 2019 | Part of Commate KCI '22 - Now | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gemuk Tapi Sehat adalah Denial ala Orang Egois

8 Juli 2025   09:20 Diperbarui: 8 Juli 2025   19:03 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dipinjam dari Grid.id

Menurunkan berat badan, butuh komitmen yang sangat kuat. Karena lawan kita bukan siapa-siapa, lawan kita adalah diri sendiri. Adalah rasa malas, adalah menghindari mager, agar menahan diri makan makanan kesukaan.

Selayaknya untuk gemuk butuh waktu panjang, sakit dirasakan di kemudian hari. Pun demikian juga dengan menurunkan berat badan, tidak bisa instan hasilnya dirasakan di hari depan.

Kompasianer perlu ingat, tantangan setelah berhasil diet tak kalah hebat. Mempertahankan kebaikan sudah didapat, butuh komitmen yang lebih dibanding saat meraih.

Saya juga mengalami, berat badan ini merangkak naik setelah berhasil diet. Sehingga musti kembali mengulang, step- step menurunkan berat badan.

Dan sampai sekarang saya team yang sepakat, bahwa kalimat "gemuk tapi sehat", adalah denial ala orang egois. Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun